PenaKu.ID – Kurang lebih sebanyak 40 orang warga Kampung Cibiuk, RT 02/09, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diduga terserang virus Chikungunya yang berasal dari sengatan nyamuk aedes aegypti.
Informasi yang dapat dihimpun, salah satu warga yang terserang virus chikungunya itu di sekujur tubuhnya mengaku terasa sakit demam, tulang sendi ngilu hingga kaku tida bisa berjalan kaki seperti lumpuh. Saat itu dikira dirinya sendiri yang terdampak ternyata banyak pula tetangganya yang mengalami hal sama.
Saat itu pula dirinya bersama korban lainnya ke Puskesmas Bojongpicung untuk melakaukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.
“Ahli medis puskesmas menyalakan bahwa penyakit itu diduga dari virus Chikungunya,” ucap salah seorang penderita chikungunya kepada awak media, Selasa (8/4/25).
Sementara itu, Kasi Kesra Desa Sukaratu Aliundin menjelaskan, waktu kejadian itu pada Sabtu 05 April 25 dengan jumlah sebanyak 40 orang saat itu pihaknya bersama Forkompincam Bojongpicung dan Kepala Puskesmas Bidan Desa Sukaratu langsung turun ke Kampung Cibiuk dan seluruh warga yang terdampak diperiksa dan diberikan pengobatan.
“Tadi pagi Kepala Puskesmas Bidan Desa dan kepala Desa Sukaratu memeriksa lagi seluruh warga yang terdampak chikungunya dan sekaligus mengambil sempel darah dari beberapa orang penderita suspek chikukunya,” ujar Aliundin.
Warga Terserang Chikungunya Diambil Sempel Darah
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bojongpicung yang didampingi Bidan Desa Sukaratu Heni Supenti dan Didah Ilfi Oktora membenarkan bahwa warga Desa Sukaratu diduga terdampak suspek chikungunya.
Hal itu diketahui setelah adanya laporan dari Pemerintah Desa Sukaratu dan banyak warga yang melaporkan ke desa dan ke puskesmas setempat. Setelah dicek ke lokasi, lanjut dia, tercatat sebanyak 38 orang yang terdampak hingga sekarang jumlahnya bertambah menjadi 40 orang.
“Benar adanya bahwa sebanyak 40 orang warga Kampung Cibiuk Desa Sukaratu diduga terdampak supek chikungunya dan telah dilakukan upaya pengontrolan pengobatan dan dianjurkan untuk membersihkan lingkungan dan di dalam rumah,” ucap Heni Supenti.
Selain itu, pihkanya telah mengambil sempel darah dari warga yang terdapat untuk dilakukan penelitian di laboratorium kesehatan, namun hasilnya masih ditunggu. Untuk sementara pihaknya tiap saat terus memeriksa seluruh warga yang terdapak dan seluruh data sudah disampaikan kepada Dinas Kesehatan dan RSUD Cianjur.
“Tiap hari terus dipantau diperiksa juga supaya warga setempat memberisihkan lingkungan dan di dalam rumah masing-masing. Seluruh data sudah dilaporkan pada Dinas Kesehatan dan RSUD Cianjur juga memohon supaya dilakukan pengasapan (foging),” Pungkasnya.**