PenaKu.ID – Pohon pisang muli bertandan 5 milik Kosim (49) warga Kampung Cinangsi, RT 03/10, Desa Kertamukti, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat menjadi tontonan warga hingga heboh.
Pohon pisang muli bertandan 5 itu berada di kebun depan rumahnya dan mulanya diketahui pohon pisang muli bertandan 5 itu oleh istrinya, Ika Kartika saat hendak memetik sayuran di kebun, tak lama pohon pisang itu menjadi tontonan warga sekitar.
Pemilik pohon pisang juga selaku Ketua RT Kosim (59) menjelaskan, benih pohon pisang bertandan 5 itu mulanya pemberian saudaranya di kawasan Jampang Cianjur Selatan, dan kejadian pohon bertandan banyak itu bukan hanya kali saja tapi tiap ke luar buah selalu bertandan banyak
Pertama berbuah bertandan 2, kedua bertanda 2, bertandan 2, bertandan 3 dan sekarang buahan yang ke 5 bertandan 5. Padahal waktu pemberiannya, kata dia, tidak selalu bertandan banyak melainkan biasa-biasa saja bertandan tunggal.
Pohon pisang bertandan 5 berbeda dengan sebelumnya, sekarang benar menjadi heboh banyak dikunjungi warga sekitar dan dijadikan ajang berswafoto.
“Sejak pertama berbuah pohon pisang muli itu selalu bertandan dua, bertandan 3 dan buahan sekarang bertandan 5 hingga membuat warga sekitar heboh banyak yang nonton berfoto selfii,” ujar Kosim kepada awak media, Minggu (3/3/24).
Pohon Pisang Muli Bertandan 5 Dikaitakan dengan Mistis
Ia menambahkan, pohon pisang bertandan 5 itu banyak orang yang mengaitkan dengan dunia mistis, bahwa yang memiliki pisang bertandan 2 atau banyak itu akan segera ketiban rezeki yang banyak dan memiliki karakter Pandawa lima (Pewayangan).
Selain itu, waktu pohon pisang muli yang pertama berbuah dan bertandan 2 sempat ada yang membeli dijual pada orang lain seharga Rp 700 ribu.
“Saya gali dan saya pindahkan ke lahan milik pembeli yang ada di wilayah Kabupaten Subang,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Kertamukti Cepi Agustina menambahkan, memang benar adanya bahwa pohon pisang muli milik Kosim itu menjadi tontonan warga sekitar karena buahnya bertandan 5 dan pernah terdengar bahwa hal itu dikaitkan dengan dunia mistis.
Dengan adanya itu, Cepi meminta kepada seluruh warga agar kejadian itu jangan terlalu dibesar-besarkan dan dikaitkan dengan dunia mistis karena takut menjadi syirik.
“Sebentarnya hal itu merupakan sebuah fenomena alam belaka, jika Allah SWT berkehendak apa pun bisa terjadi,” tegasnya.
***
