PenaKu.ID – Peternak Bebek di Cianjur Jawa Barat mengalami nasib yang kurang baik dengan bisnis mereka di saat sekarang. Pandemi virus corona (COVID-19) serta imbas dari kebijakan yang diterapkan pemerintah berkaitan dengan penanggulangan wabah COVID-19 telah sedikit banyak membuat sektor usaha ini mengalami penurunan penghasilan.
Penelusuran awak media di salah satu peternak bebek di Cianjur, Tukojo (54), di Kampung Pasirjengkol, RT 06/03, Desa Hegarmanah, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur terlihat lesu dan menyampaikan keprihatinannya akan kondisi yang ada sekarang.
Sejak tujuh lalu Tukojo sudah menggeluti bisnis ternak bebek ini. Bahkan, dari hasil ini dirinya pun mampu menyekolahkan anaknya hingga ke perguruan tinggi. Tentunya sebelum pandemi COVID-19 menyerang negeri ini usahanya mengeruk kocek yang boleh dibilang lumayan.
Peternak Bebek di Cianjur Merugi
Namun, kini ia mengeluh harga jual bebek peliharaanya pun ikut terjun bebas dan tak mampu menutup cost rasio [beban usaha] yang dikeluarkan. Harga seekor bebek dengan berat 1,4 kg yang ia jual kini di kisaran harga 20 ribu rupiah. Berbeda sebelumnya, harga tersebut bisa mencapai 30 hingga 35 ribu rupaih. Dalam siklus waktu per 40 hari Tukojo mampu menjual bebeknya sebanyak 500 ekor.
“Setelah diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat usaha ternak bebek saya semakin merugi dan besar kemungkinan bakal gulung tikar. Karena kebutuhan produksi dengan harga pakan tidak seimbang,” ucap Tukojo saat ditemui, Minggu (25/7/21).
Terpisah, Kasi Trantib Desa Hergamanah, Herli (50) mengakui bahwa di desanya banyak warga yang berprofesi sebagai peternak bebek dan hampir mendominasi usaha ini. Di antaranya di Kampung Pasirjengkol, Kubangmareme, Bundar, Pasirmanyar, Pasirpanglar dan Kampung Rahong.
Para pembudidaya bebek beragam, mulai dari menjual telur, daging, itik yang baru menetas dan menjual bebek dewasa.
“Namun mulai dari tahun lalu satu persatu gulung tikar karena tiap bulannya merugi karena dampak dari adanya pandemi COVID-19,” tandas Herli.
(a_sam)