PenaKu.ID – Peringatan Hari Ibu ke-95 tingkat Kabupaten Sukabumi tahun 2023 yang digelar di Pendopo bernuansa nusantara. Bahkan, seluruh pejabat yang hadir berbusana adat nusantara. Baik itu pakaian adat Sunda, Jawa, Aceh, Kalimantan, Sulawesi, Papua, maupun baju adat lainnya.
Peringatan Hari Ibu bertema Perempuan Sukabumi Berdaya dan Berkarya ini, Bupati Sukabumi Marwan pun memakai beskap Sunda. Beskap sendiri, merupakan baju adat Sunda yang digunakan dalam setiap acara penting atau formal. Tak hanya dari sisi pakaian saja, sejumlah penampilan pun bernuansa nusantara.
Ketua TP PKK Kabupaten Sukabumi Yani Jatnika Marwan mengatakan, nuansa nusantara sengaja ditonjolkan dalam momen Peringatan Hari Ibu ini. Hal itu untuk menunjukan keindahan budaya nusantara.
“Kita ini Bhineka Tunggal Ika. Lewat momen hari ibu ini, kita ingin menunjukan keindahan budaya yang ada di Indonesia. Selain itu, warga Kabupaten Sukabumi pun berasal dari berbagai suku dan budaya,” ujarnya, Sabtu, 23 Desember 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Yani pun berterima kasih kepada semua pihak yang masih mengingat hari ibu. Apalagi menurut Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sukabumi, kasih sayang seorang ibu harus terus diingat.
“Kasih sayang seorang ibu harus kita ingat selalu, bukan hanya di 22 Desember saja. Bagi generasmi muda pun harus ingat dan terus sayangi ibu, ibu, ibu, dan ibu,” ucapnya.
Peringatan Hari Ibu Jadi Penyemangat
Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami menambahkan, peran ibu sangat luar biasa dalam keberhasilan setiap insan. Sebab, ibu merupakan pendidik pertama bagi setiap anak. Sehingga, setiap anak bisa berpendidikan dan beradab.
“Keberhasilan dalam setiap aspek, pasti ada peran ibu yang hebat. Kita semua patut menyayangi ibu,” ungkapnya.
Tak hanya itu saja, momen ini harus dijadikan semangat bagi para anak dalam berkegiatan. Hal itu ketika melihat semangat ibu dalam mendidik setiap anaknya.
“Kita sebagai anak harus melihat dan menjadikan ibu sebagai penyemangat. Kiprah ibu pun selalu bersemangat dalam mendidik kita. Para ibu ini tidak pernah mengeluh,” bebernya.
***