PenaRagam

Perhari 1350 Ton Sampah, Bupati Akan Launching Kader Kampung BEDAS

d56d34fe 2ba1 4455 b664 7443b5c70d3f
Kadis Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, Asep Kusumah

PenaKu.ID – Sampah rumah berdasarkan rasio yang disepakati perharinya mencapai 3,5 kg. Bila disirkukasikan dengan jumlah waraga Kabupaten Bandung yang mencapai 3,7 jiwa, jadi jumlah sampah yang harus diangkut bisa mencapai 1.350 ton sampah perharinya.

Guna menanggulangi masalah tersebut, Bupati Bandung, H. M. Dadang Supriatna, melalui Kadis Lingkungan Hidup, Asep Kusumah, dalam program 99 hari kerja itu akan melakukan Launcing Kader Kampung Bedas Bebas Sampah dengan melibatkan 306 orang kader yang akan tersebar di 31 wilayah atau Kecamatan.

Tugas kader tersebut, dikatakan dia, membantu masyarakat yang belum sadar dalam mengelola sampah melalui giat opsih juga mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya kebersihan.

Launching itu rencananya akan dilaksanan di pertigaan Jalan Sadu yang merupakan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) liar yang dilakukan pengendara, tapi ada juga beberapa warga yang melakukannya di lokasi tersebut.

“Tujuannya agar masyarakat juga pengendara yang tidak bisa kita prediksikan agar tidak lagi membuang sampah sembarangan,” katanya di Rumdin Bupati, Jum’at (18/6/2021).

Asep mengakui saat ini DLH hanya mempunyai 109 unit armada pengangkutan sampah yang hanya tersebar di 24 kecamatan. Dan tidak sampai melakukan pengangkutan hingga ke pelosok-pelosok karena memang kekurangan armada. Armada itupun merupakan hasil dari pengajuan beberapa tahun lalu.

Dia berharap di tahun 2021 ini ada penambahan 30 unit armada guna memaksimalkan kerja dalam pengangkutan sampah melalui alokasi anggaran atau di APBD Perubahan. Dan dengan program Kampung Bedas Bersih Sampah, akan menjadikan Kabupaten Bandung terasa aman dan nyaman.

Karena 306 orang kader itu, akan bekerja sama dengan desa/kelurahan dalam mengelola sampah di wilayahnya. Demikian juga dengan tanggung jawabnya sebagai kepala desa atau kelurahan untuk mengedukasi warganya agar bisa memilih dan memilah sampah dengan baik.

“Sebab tidak semua sampah itu merugikan. Ada sampah yang bernilai ekonomi ada juga sampah yang bisa dijadikan beberapa kebutuhan, seperti untuk pupuk dan pakan hewan piaraan,” ujar dia.

(ALF)

Exit mobile version