PenaEkonomi

Perdana, Maluku Utara Ekspor Lobster ke Singapura

PenaKu.ID – Salah satu usaha dagang kepiting bakau, UD Akkir Lobster di Maluku Utara, Kamis (19/11/2020) secara resmi mengirimkan kepting bakau (lobster-red) ke Singapura melalui bandara Sultan Baabullah Ternate dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia.

Kegiatan ekspor tersebut, disuport oleh kantor pengawasan dan pelayanan Bea Cukai type Madya Pabean C Ternate, Pemprov Malut, PT. Garuda Indonesia dan BKIPM Ternate.

Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan KPPBC type Madya Pabean C Ternate, Budi Setyono mengatakan dengan adanya kegiatan ekspor perdana produk perikanan berupa kepiting bakau hidup sebanyak 60 kilo, diharapkan dapat mensejahtetakan pelaku usaha yang terlibat secara langsung.

Kata dia, usaha UD Akkir Lobster yang dikembangkan oleh Muhammad Muzakkir Wahid di Sofifi, merupakan sebuah usaha yang berhasil menampakkan usahanya pertama ke pasar global.

Dengan ekspor perdana ini, membuktikan bahwa potensi yang ada di Malut dapat dimanfaatkan sebagai sumber usaha melalui pasar perdagangan internasional.

“Tentu dengan keberhasilan ekspor perdana merupakan buah dari kerja sama antara semua pihak yang berkepentingan sehingga bisa laksanakan direct ekspor kepiting bakau hidup ke Singapura secara perdana yang merupakan kelas terkecil sebagai badan usaha dagang yang dibina secara bersama-sama,” kata Budi.

Olehny itu dengan potensi alam yang ada di Malut lanjut Budi, bisa menjadi eksportir baru di Malut yang kuat dan produk memiliki kualitas yang mampu bersaing dengan produk internasional karena sumber daya alam dan potensi di Malut cukup melimpah.

“Semoga dengan keberhasilan ini diharapkan bisa jadi pelucur semanggat serta motivasi bagi pengusaha lainnya untuk bisa mengikuti jejak usaha UD Akkir Lobster sebagai eksportir,” katanya.

Manager PT. Garuda Indonesia cabang Ternate, Agung Gunawan mengatakan selaku perusahan, Garuda Indonesia mendukung upaya pelaku usaha yang mengirimkan hasil usahanya dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Dia berharap, ekspor perdana ini, menjadi pematik bagi usaha-usaha lainnya baik di bidang perikanan, perkebunan serta sektor lainnya.

“Hari ini barang yang dikirim dengan pesawat Garuda Indonesia 649 bisa tiba di Singapura sore nanti karena peswat dari Ternate- Jakarta langsung ke Singapura,” ucapnya.

Agung memastikan, pihaknya berkomitmen untuk mempermudah pengiriman dengan tetap memperhatikan kenyamanan dan keamanan, “diutamakan kenyamanan barang sehingga jika ada pedagang yang ingin mengekspor barang ke pasar internasional pihak pesawat Garuda Indonesia selalu memberikan pelayanan yang terbaik,” janjinya.

Sementara, pengusaha UD Akkir Lobster, Muhammad Muzakkir Wahid mengatakan untuk pengiriman kepiting bakau ke Singapura baru pertama kali dengan jumlah kepiting 60 kilo yang dikemas dalam box ikan dan dimasukan ke kargo pesawat Garuda.

Menurut dia, usaha UD Akkir Lobster bergerak di Sofifi dengan cara langsung mengambil kepiting bakau di beberapa Kabupaten Kota yang lain untuk ditampung ke Sofifi.

Dia menyebut usahanya tetap menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku, sebab tidak semua kepiting bisa dieksport, “yang dilarang kepiting yang sedang bertelur itu yang tidak diambil sedangkan kepiting jantan bisa diambil,” tandas Muzakkir seraya menyebut, ukuran kepiting yang dieksport memiliki ukuran sains.

“Ukuran kepiting yang ekspor ini ada ukuran sainsnya di atas 500 gram per ekor,” pungkasnya. 

(Gibran)

Related Articles

Back to top button