PenaKu.ID – Ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat dan China di sektor teknologi terus memanas, meskipun kedua kepala negara, Donald Trump dan Xi Jinping, baru saja bertemu di Busan, Korea Selatan. Kesepakatan terkait tarif impor dan logam tanah jarang (LTJ) tampaknya tidak menghentikan perang di sektor semi-konduktor.
Presiden Trump menegaskan bahwa AS tidak akan membuka akses chip tercanggih Nvidia ke China. Di sisi lain, China mengambil langkah balasan yang sangat agresif. Pemerintah China dilaporkan meminta perusahaan-perusahaan lokal untuk berhenti total menggunakan chip asing dan beralih ke produk lokal.
Sebagai insentif, pemerintah memberikan subsidi listrik sebesar 50% bagi perusahaan yang menggunakan chip lokal untuk mengoperasikan data center mereka. Langkah ini menandai upaya paling agresif China untuk menyetop penggunaan teknologi AS, terutama Nvidia, pada infrastruktur kritis negara tersebut.
Panduan Proyek Data Center Baru Perang Chip
Langkah China tidak berhenti di situ. Menurut laporan Reuters, pemerintah China telah mengeluarkan panduan baru bagi proyek-proyek data center yang menerima pendanaan negara. Proyek-proyek tersebut kini hanya diperbolehkan menggunakan chip AI buatan domestik.
Otoritas regulasi China bahkan telah memerintahkan data center yang progres pembangunannya kurang dari 30% untuk segera membuang semua chip asing yang sudah terpasang atau membatalkan rencana pembeliannya.
Peluang Emas bagi Huawei untuk Perang Chip
Bagi proyek yang sudah dalam tahap lebih lanjut, keputusan akan diambil berdasarkan kasus per kasus. Kebijakan proteksionis ini jelas mempersulit raksasa chip AS seperti Nvidia untuk masuk ke pasar China yang sangat vital dan babak baru dalam perang chip sepertinya tengah dimulai.
Akses China ke chip AI buatan AS memang menjadi titik utama perselisihan antara Beijing dan Washington. Dengan diblokirnya Nvidia, terbuka peluang pasar yang sangat besar bagi pemain lokal China, seperti Huawei, untuk menggarap pasar dalam negeri dan mendominasi infrastruktur AI nasional.**
