Internasional

Peringatan Jenderal Jerman: Rusia Mampu Serang NATO dalam Waktu Dekat

Peringatan Jenderal Jerman: Rusia Mampu Serang NATO dalam Waktu Dekat
Peringatan Jenderal Jerman: Rusia Mampu Serang NATO dalam Waktu Dekat/(pixabay)

PenaKu.ID – Seorang pejabat tinggi militer Jerman mengeluarkan peringatan keras terkait kapabilitas militer Rusia. Letnan Jenderal Alexander Sollfrank, kepala komando operasi gabungan Jerman, menyatakan bahwa Rusia memiliki kapasitas untuk melancarkan serangan terbatas terhadap wilayah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kapan saja.

Peringatan ini muncul di tengah ketegangan yang terus berlangsung pasca-invasi Negeri Beruang Merah ke Ukraina. Berbicara di markasnya di Berlin, Letjen Sollfrank menegaskan bahwa meskipun sedang terlibat dalam perang besar di Ukraina, kemampuan tempur Rusia saat ini masih sangat memadai.

“Jika Anda melihat kemampuan dan kekuatan tempur Rusia saat ini, Rusia bisa melancarkan serangan skala kecil terhadap wilayah NATO paling cepat besok,” kata Sollfrank dalam wawancara dengan Reuters.

Dua Skenario Ancaman Negeri Beruang Merah

Sollfrank menggarisbawahi dua skenario ancaman dari Negeri Beruang Merah: jangka pendek dan jangka panjang. Untuk jangka pendek, ia menyebut Negeri Beruang Merah memiliki cukup tank tempur utama untuk melakukan serangan terbatas yang cepat dan berskala regional.

Untuk jangka panjang, Sollfrank menggemakan peringatan NATO bahwa Negeri Beruang Merah berpotensi melancarkan serangan skala besar terhadap aliansi beranggotakan 32 negara itu paling cepat pada tahun 2029. Hal ini sangat mungkin terjadi jika upaya persenjataan kembali Moskow terus berlanjut tanpa hambatan. Menurutnya, keputusan Moskow menyerang akan bergantung pada tiga faktor: kekuatan militer, rekam jejak, dan kepemimpinan mereka.

Taktik Perang Non-Linear Rusia

Jenderal tersebut juga menyoroti taktik perang hibrida atau “perang non-linear” yang digunakan Moskow. Ini mencakup intrusi drone ke wilayah udara Polandia, perang melalui intimidasi, dan ancaman penggunaan senjata nuklir.

“Tujuan Rusia adalah untuk memprovokasi NATO dan mengukur responsnya, dalam rangka meningkatkan rasa tidak aman, menyebar ketakutan, dan menguji ketahanan aliansi,” jelasnya. Menanggapi ancaman ini, Jerman secara signifikan meningkatkan postur pertahanannya, termasuk target pengeluaran militer 3,5% dari PDB pada 2029 dan menambah 60.000 tentara.**

Exit mobile version