PenaKu.ID – Sektor perumahan memegang peranan penting dalam perekonomian, terutama karena kebutuhan akan rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia.
Ketersediaan perumahan yang terjangkau menjadi salah satu parameter penting dalam menilai kesejahteraan masyarakat di berbagai negara.
Salah satu faktor yang sangat mempengaruhi sektor ini adalah suku bunga, khususnya dalam kaitannya dengan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Ketika suku bunga rendah, banyak orang cenderung lebih mudah mengajukan KPR, karena bunga yang lebih rendah membuat cicilan per bulan menjadi lebih terjangkau.
Hal ini dapat meningkatkan permintaan akan rumah, dan pada gilirannya dapat menyebabkan harga rumah meningkat.
Faktor Naiknya Harga Perumahan
Bahkan, di beberapa negara, seperti Denmark, suku bunga bisa negatif, yang memungkinkan masyarakat mendapatkan bunga meskipun mereka memiliki utang KPR.
Namun, jika kebijakan suku bunga tidak diiringi dengan pengawasan yang tepat, hal ini dapat memicu terjadinya housing bubble, yaitu lonjakan harga rumah yang tidak terkendali.
Permintaan yang melebihi pasokan rumah dapat menyebabkan harga rumah melambung tinggi, menjadikan sektor ini tidak terjangkau bagi banyak orang, meskipun suku bunga tetap rendah.
Dalam kondisi ini, banyak orang yang tidak mampu membeli rumah, meskipun mereka memenuhi syarat untuk mendapatkan KPR.
Dengan demikian, kebijakan suku bunga yang bijak dan pengendalian sektor ini sangat penting untuk menciptakan keseimbangan di pasar perumahan dan mencegah terjadinya krisis perumahan yang bisa berdampak buruk pada ekonomi.
**