PenaKu.ID – Pasca dilantik menjadi Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menciptakan beberapa kebijakan-kebijakan di beberapa kabupaten/kota, pengamat menilai dipaksakan.
“Kalau saya melihat kebijakan Gubernur Jawa Barat itu dipaksakan, harus direduksi oleh pemerintah kabupaten/kota,” kata Yusfitriadi, Rabu (26/3/2025).
Menurut Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Founder LS Vinus Yusfitriadi, ia mengatakan bahwa Citra Nama Dedi Mulyadi terlalu tinggi dibandingkan dengan Citra Nama Kepala Daerah lainnya.
Pengamat: Citra Kepala Daerah Kalah
“Sehingga mau tidak mau kemudian dia (Dedi Mulyadi) akan jadi sorotan,” ungkapnya.
Maka dari itu, menurut Yusfitriadi, Spirit Dedi Mulyadi akan masuk ke Pemerintah Kota, Pemerintah Kabupaten di seluruh Jawa Barat.
Bagaimana 100 Hari Kerja Gubernur Jawa Barat?
Dan ia melihat, Gubernur Jawa Barat tersebut dalam 100 Hari kerja belum terlihat roadmap atau peta jalan perencanaan dan pembangunan pemerintah provinsi melalui kabupaten/kota yang tersistematis.
“Sekarang Dedi Mulyadi itu hanya difokuskan pada tiga hal saja yaitu Infrastruktur, Tata Kelola Lingkungan dan Terkelola Sampah, itu yang kemudian difokuskan,” pungkasnya.
Terakhir ia menegaskan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam perencanaan 100 Hari Kerja publik tidak mengetahui dan hanya Action (Aksi) di masyarakat.
Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News
**