PenaKu.ID – Nigeria diguncang insiden penculikan massal besar-besaran, setelah kelompok bersenjata menculik 215 anak dan 12 guru dari St Mary’s School, sebuah sekolah Katolik di Negara Bagian Agwara, pada Jumat (21/11/2025) dini hari.
Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan di negara terpadat di Afrika tersebut. Juru bicara Asosiasi Kristen Nigeria (CAN) telah mengunjungi keluarga korban untuk memastikan keselamatan mereka. Polisi dan militer segera dikerahkan untuk melakukan pencarian di hutan.
Reaksi Pemerintah dan Peringatan Keamanan setelah Penculikan di Nigeria
Penculikan ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden serupa menimpa 25 siswi di Negara Bagian Kebbi. Warga menggambarkan suasana panik, dengan keluarga-keluarga mencari anak yang hilang. Seorang warga, Dauda Chekula, mengaku empat cucunya ikut diculik.
Sekretaris pemerintah menyatakan bahwa otoritas sebelumnya telah menerima peringatan intelijen mengenai ancaman di wilayah tersebut. Ia juga menyebut sekolah dibuka kembali tanpa izin pemerintah, padahal tidak memiliki petugas keamanan formal.
Dampak dan Upaya Penyelamatan Penculikan di Nigeria
Menanggapi krisis keamanan ini, Presiden Bola Tinubu membatalkan rencana perjalanan ke KTT G20 di Afrika Selatan, menugaskan Wakil Presiden Kashim Shettima untuk hadir menggantikannya. Menteri Pertahanan Alhaji Bello Matawalle diterbangkan ke Negara Bagian Kebbi untuk memimpin pencarian siswi yang hilang sebelumnya.
Pihak kepolisian menyatakan unit taktis dan militer sedang menyisir hutan untuk menyelamatkan para korban, menekankan pengalaman Matawalle dalam menangani kasus penculikan massal sebelumnya.**
