Kab. Cianjur, LabakiNews.id –
Tujuh ratus paket sembako murah yang sudah didistribusikan pemerintah Desa Sukatani melalui program OPM yang diinisiasi oleh Indag dan Bulog ini mendapatkan antusian dari sebagian warga yang mendapatkan sembako murah tersebut.
“Bagus, cukup bagus programnya. Kami sebagai warga tidak keberatan dengan harga yang diberlakukannya”. Tutur salah seorang warga ( Dedi/warga Rt 01) yang sedang menukar paket sembako tersebut.
Satu paket sembako berisikan 5Kg beras, 3 liter Minyak goreng reffil, 3Kg Gula pasir, dan 1Kg Daging sapi.
Secara harga di pasaran atau harga normal dari total barang tersebut jelas sangat berbeda jauh, ada selisih harga sekitar 100%. Jika diakumulasikan jumlahnya mencapai kurang lebih Rp. 220.000, -. Warga kali ini hanya membayar atau menebus dengan harga sekitar Rp. 105.000,- saja.
“Di Desa Sukatani kami terapkan harga Rp. 105.000,- bagi warga yang mendapatka kupon sembako tersebut dan untuk lembaga atau anggota pengurus kami kasih kompensasi dengan harga Rp. 100.000,-.” Ujar Alamsyah sebagai Kesra Desa Sukatani.
Ia menambahkan bahwa hari ini terakhir distribusi sembako tersebut harus sudah tersalurkan kesemua warga yang mendapatkan, dan uang penggantinya pun harus sudah dilakukan pembayaran hari ini ke Bulog atau Indag.
” Tadi siang bahkan kami sudah lunasi ke Indag untuk melakukan pembayaranya,” pungkas Alamsyah
Mekanisme pembagian program OPM ini didasari pada pengajuan dari pemerintah desa setempat yang diajukan ke Bulog dan Indag untuk mendapatkan program tersebut bagi warganya.
Dari satu RT dialokasikan sebanyak 20 sampai 25 kepala keluarga yang berhak mendapatkan sembako tersebut.
Pendataan awal yang dilakukan petugas RT adalah mengkolektif dan mengklasifikasi semua warga dengan mengumpulkan identitas KTP dan KK.
Selanjutnya untuk dilakukan verifikasi agar dapat menentukan siapa saja yang bisa mendapatkan alokasi tersebut dengan ketentuan warga kurang mampu namun juga layaknya ada kemampuan untuk membeli sembako itu.
Dari data yang dihimpun LabakiNews.id Senin 20/05 dilapangan. Ternyata masih ada harapan warga terkait program OPM tersebut.
Dasep salah seorang warga yang sempat diwawancarai menuturkan pada akhir obrolanya dengan awak media.
” supaya warga kebagian semua, ditambah limit atau kuotanya, karena biasanya kalau ada warga yang ngga kebagian suka ngomel-ngomel kayak sirik-sirik gitu.” Tutup Dasep
(Tds/Rsl)