PenaKu.ID – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah, Minggu besok (24/5/2020), Pasar Soreang Soreang dari subuh hingga siang hari dipenuhi pengunjung. Tidak ada batasan dari keramaian tersebut, termasuk pemakaian Alat Perlindungan Diri (APD) pun seolah diabaikan.
Masyarakat memburu bungkus ketupat, hingga ke belakang pasar. Harga yang ditawarkan pedagang untuk sepuluh bungkus ketupat, dari Rp20 ribu-Rp50 ribu. Dan itu pun harus berebut dengan pembeli lainnya.
Keadaan tersebut dikatakan salah seorang pengunjung, Rosmawati (45), warga Kutawaringin, rencana semula akan membeli 50 bungkus ketupat. Tapi karena terjadi lonjakan harga tinggi, dia terpaksa membatalkan niatnya.
“Malah ada juga yang menjual hingga mencapai 70 ribu rupiah persepuluh bungkusnya. Dan itu pun harus berebutan dengan orang lain,” katanya, Sabtu (23/5/2020).
Ungkapan serupa diperoleh dari Saskia (22), warga Soreang, harga bungkus ketupat yang mahal menjadikannya memilih alternatif dengan plastik untuk membungkus ketupat.
Menurutnya, daripada menghamburkan uang untuk membeli ketupat yang sangat mahal, lebih baik dibelikan untuk kebutuhan lainnya. Dengan demikian semua kebutuhannya diharapkan bisa terpenuhi.
“Kalau dipaksakan mrmbeli bungkus ketupat, untuk membeli daging ayam uangnya akan berkurang. Karena opor ayam sudah menjadi masakan wajib bersama ketupat,” ujar Saskia.
(Al fattah)