PenaEkonomi

Menggunakan Limit Order untuk Meningkatkan Akurasi Level Entry dalam Trading Forex

Menggunakan Limit Order untuk Meningkatkan Akurasi Level Entry dalam Trading Forex
Meningkatkan Akurasi Level Entry dalam Trading Forex/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Dalam dunia trading forex, menentukan level entry yang tepat adalah kunci untuk mencapai keuntungan yang konsisten.

Salah satu alat trading forex yang sangat berguna untuk mencapai tujuan ini adalah limit order.

Kali ini akan membahas secara mendalam bagaimana menggunakan limit order untuk meningkatkan akurasi dalam menentukan titik entry, serta mengapa ini menjadi pilihan lebih baik dibandingkan dengan stop order dalam trading forex.

Memahami Trik Trading Forex

Limit order adalah jenis pending order yang ditempatkan di atas atau di bawah harga pasar saat ini, tergantung pada arah trading yang Anda pilih.

Jika Anda membuka posisi long (buy), Anda dapat menetapkan limit buy di bawah harga pasar sekarang. Ketika harga turun hingga mencapai level yang Anda tentukan, order buy akan dieksekusi secara otomatis.

Sebaliknya, jika Anda membuka posisi short (sell), Anda dapat menempatkan limit sell di atas harga pasar saat ini. Ketika harga naik dan mencapai level entry yang Anda tentukan, order sell akan dieksekusi.

Dengan demikian, limit order memberikan fleksibilitas untuk membeli atau menjual di harga yang lebih menguntungkan sesuai dengan prediksi pergerakan pasar Anda.

Selain limit order, terdapat juga stop order yang sering digunakan oleh trader. Terdapat dua jenis stop order: stop buy order dan stop sell order.

Jika Anda membuka posisi long, Anda dapat menempatkan stop buy order di atas harga pasar saat ini. Ketika harga naik dan mencapai level yang Anda tentukan, order akan tereksekusi.

Sebaliknya, untuk short, Anda bisa menempatkan stop sell order di bawah harga pasar.

Namun, meskipun stop order bisa berguna dalam beberapa situasi, ada satu kelemahan yang sering ditemukan: slippage.

Slippage adalah loncatan harga yang terjadi ketika order dieksekusi pada harga yang berbeda dari harga yang diinginkan.

Hal ini sering terjadi ketika volatilitas pasar tinggi, dan umumnya lebih sering dialami pada stop order daripada limit order.

Dalam kondisi volatilitas tinggi, slippage dapat menyebabkan Anda membeli pada harga yang lebih mahal atau menjual pada harga yang lebih rendah.

Mengambil Keputusan Teknik Trading Forex

Oleh karena itu, banyak trader lebih memilih menggunakan limit order karena mereka memiliki lebih banyak kontrol terhadap harga yang mereka inginkan untuk entry.

Untuk meningkatkan akurasi dalam menentukan level entry, banyak trader menggabungkan limit order dengan metode analisa teknikal seperti retracement.

Salah satu pendekatan yang sering digunakan adalah menempatkan limit order pada retracement 50% dari pergerakan harga sebelumnya.

Retracement 50% adalah level yang sering digunakan dalam analisa teknikal karena memiliki probabilitas tinggi untuk melanjutkan tren yang ada.

Sebagai contoh, jika Anda mengidentifikasi pola candlestick seperti pin bar, Anda dapat menempatkan limit order pada retracement 50% dari harga tertinggi atau terendah sebelum pola tersebut terbentuk.

Level ini sering kali menjadi titik balik yang kuat, dengan potensi besar bagi harga untuk melanjutkan arah tren utama.

**

Exit mobile version