PenaPeristiwa

Mayat Laki-laki Mengambang di Waduk Cirata Cianjur

Mayat Laki-laki Mengambang di Waduk Cirata Cianjur
Mayat Laki-laki Mengambang di Waduk Cirata Cianjur

PenaKu.IDMayat laki-laki tanpa identitas ditemukan mengambang di semak-semak eceng gondok yang tumbuh liar di genangan Waduk Cirata tepatnya di Kampung Cisentul, RT 01/05, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (22/05/24) sekitar pukul 17.00 WIB.

Informasi yang dapat dihimpun, mayat mayat laki-laki tanpa identitas itu mulanya ditemukan warga setempat yang hendak mencari ikan (belut) dan langsung melaporkanya kepada Pemerintah Desa Kertajaya melalui Ketua RT/RW setempat.

Setelah dipastikan, tak lama Kepala Desa Kertajaya beserta aparat, Bhabinkamtibmas, Babinsa Desa Kertajaya, jajaran Polsek Ciranjang, Retana, IEA, PMI datang ke lokasi ditemukannya mayat.

“Kami dibantu masyarakat melaksanakan evakuasi dari semak-semak eceng gondok ke darat,” ucap Ahmad koordinator Retana Kecamatan Ciranjang yang kebetulan warta setempat.

Sementara itu, Babinsa Desa Kertajaya Serka Hendriana mengatakan mayat laki-laki tanpa identitas yang diperkirakan berusia 40 tahun dengan tinggi badan diperkirakan 150 cm tanpa mengenakan baju, memakai celana pendek warna abu ditemukan pada sore hari.

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Memprihatinkan

Ia menambahkan kondisi jasad sudah membusuk, kulit kepala sudah tidak ada, seluruh isi perut sudah tidak ada. Sementara jasad tanpa identitas di semak eceng gondok itu diperkirakan kurang lebih sudah satu pekan itu pun setelah dilihat dari kondisi tubuh mayat.

“Mayat tanpa identitas itu meninggal dunianya diperkirakan pada pekan lalu, karena hal itu tergantung dari kondisi mayat, kulit kepala, seluruh isi perut sudah tidak ada dan sudah mengeluarkan aroma tak sedap,” ujarnya.

Sebelum melakukan evaluasi mayat, pihaknya melaksanakan pendekatan pada masyarakat setempat, namun tetap tidak ada yang mengetahuinya dan setelah dievakuasi ke darat maka jasad tersebut dibawa ke RSUD Cianjur guna pemeriksaan lebih lanjut.

“Setelah dipastikan di TKP maka saya bersama aparat desa melakukan pendekatan pada masyarakat sekitar dan seluruhnya tidak ada yang mengenalinya,” pungkas Hendriana.

***

Exit mobile version