PenaRagam

Masyarakat Seolah Apatis Terhadap Situasi yang Mengancam

Pasar Kaget di depan Stadion si Jalak Harupat
Pasar Kaget di depan Stadion si Jalak Harupat

Wartawan: Al Fattah

PENAKU.ID | Kab. Bandung — Menyadarkan masyarakat untuk mematuhi setiap aturan yang dikeluarkan pemerintah terkadang menjadi dilema bagi semua pihak, menurut Dadang (55), salah seorang warga Soreang, masyarakat seolah apatis terhadap situasi dan kondisi yang bisa mengancam nyawa.

Seperti penumpang di angkutan umum (angkot) yang masih penuh penumpang, di pasar kaget, di tempat bermain anak, dan lokasi strategis lainnya, kadang luput dari pengawasan, dimana masyarakat sebagian besar tidak memakai Alat Perlindungan Diri (APD) berupa masker.

“Aparatur sudah melakukan berbagai tindakan untuk menyadarkan masyarakat terhadap ancaman Covid-19, tapi mereka seolah tidak mengindahkan hal itu,” katanya di Soreang, Selasa (6/10/2020).

Padahal dikatakannya, covid-19 itu bisa merenggut jiwa. Jelas hal itu harus menjadi perhitungan masyarakat agar tidak terpapar. Kenyataannya dilapangan, tidak semua peduli dengan wabah itu.

Sementara Dewi (45), warga Katapang, menambahkan, kelalaian masyarakat yang tidak mematuhi peraturan pemerintah itu sebenarnya masih banyak, seperti mengirimkan pesan WA saat mengemudikan kendaraan, terutama angkot dan motor.

“Mereka tidak mempertimbangkan akibat dari prilakunya tersebut. Dan setelah terjadi kecelakaan, mereka saling menyalahkan satu sama lain,” ujar Dewi.

Dewi meminta agar prilaku masyarakat tersebut bisa dijadikan prioritas, untuk segera menertibkannya secara signifikan. Karena di angkot yang penuh penumpang bisa menyebabkan timbulnya kluster penyebaran covid-19. Demikian juga dengan prilaku mengirimkan pesan saat mengemudi kendaraan.

Exit mobile version