PenaKu.ID – Longsor dan banjir di KBB (Kab. Bandung Barat) Jawa Barat dipicu lantaran hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB) secara intensif belakangan ini.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB telah mencatat hingga Minggu malam (17/10/21), ada sejumlah bencana longsor dan banjir di KBB yang menerjang tiga desa.
BPBD KBB menyebut tak ada korban jiwa dalam peristiwa longsor dan banjir di KBB itu. Namun, sejumlah rumah dan kendaraan milik warga mengalami rusak parah.
Kepala BPBD Bandung Barat, Duddy Prabowo mengatakan, satu unit rumah di Kampung Cikole RT 05 RW 06 Desa Cikole, Kecamatan Lembang mengalami rusak parah lantaran diterjang longsor.
Selain rumah rusak parah, dua kendaraan roda dua yang tengah terparkir pun mengalami kerusakan lantaran ikut tertimbun material longsor.
“Kejadian longsornya tanggal 17 Oktober sekitar pukul 21.30 WIB. Akibat longsor itu rumah milik pak Pepen (50) mengalami rusak berat di bagian dapur,” kata Duddy, Senin (18/10/2021).
Ia menerangkan, bencana longsor juga terjadi di Kampung Pasir Ipis, RT 04 RW 06, Desa Jayagiri, Kecamatan Ngamprah, pada pukul 22.00 WIB.
Gara-gara longsor dan banjir di KBB, bangunan rumah milik Agus mengalami kerusakan beberapa bagian lantaran tertimbun material longsor.
“Bagian dapur rumah ini, rusak berat dan bagian ruang tamu rusak ringan. Kami sudah melakukan evakuasi barang-barang yang ada di rumah tersebut,” terang Duddy.
Ia pun mengungkapkan, selain bencana longsor terjadi juga banjir bandang di hari yang sama. Peristiwa nahas itu menerjang sejumlah rumah milik warga di Kampung Cilengkrang, RT 01 RW 08, Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah.
Akibatnya, sebanyak 4 rumah milik warga terendam serta mengalami kerusakan.
“Satu unit rumah rusak berat yang dihuni 5 orang milik Ateng (40), sedangkan pemilik dua rumah lainnya yaitu Uci dan Nurki, serta satu konveksi terendam banjir,” ujarnya.
Penyebab Longsor dan Banjir di KBB
Ia menjelaskan, bencana banjir bandang itu terjadi akibat hujan deras dan saluran air disekitaran rumah tersumbat gara-gara tertutup sampah sehingga membuat air meluap kepada pemukiman warga.
Lanjut Duddy, beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa naas tersebut karena semua penghuni rumah bisa menyelematkan diri.
Namun, dia mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terkait bencana susulan karena intensitas hujan sudah mulai tinggi.
“Saat ini kita sedang memasuki peralihan musim di tahun 2021, dari kemarau ke musim hujan. Kondisi ini dapat memicu terjadinya cuaca ekstrim seperti angin kencang, puting beliung, hujan dengan intensitas yang sangat tinggi,” ucapnya.
Duddy pun meminta kepada masyarakat agar senantiasa selalu meningkatkan kewaspadaan pada saat awal musim maupun pada puncak musim hujan yang diperkirakan akan terjadi pada Januari 2022.
“Terutama bagi masyarakat yg bertempat tinggal di loaksi-lokasi yang rawan terjadi longsor dan banjir bandang,” pungkasnya.
**