PenaKu.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi masih memerlukan hotel-hotel baru untuk menganggkat sektor pariwisata dan perhotelan di Kota Cimahi.
Demikian diungkap Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Cimahi, Ngatiyana saat pengukuhan Pengurus Badan Pimpinan Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) yang digelar di Aula Gedung A Komplek Perkantoran Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi Jl. Rd. Demang Hardjakusumah Blok Jati Cihanjuang, Senin (10/5/21).
“Pengukuhan bukan merupakan akhir dari capaian jajaran pengurus, melainkan sebagai momentum untuk mengingatkan bahwa kedepan masih ada tanggung jawab yang lebih besar untuk diemban,” ujar Ngatiyana.
Ia meminta agar para pengurus menunjukan dedikasi dan tanggug jawab yang baik.
Kepengurusan baru sampai tahun 2026 ini, diharapkan Ngatiyana bisa menjalankan tugas dan amanatnya dengan baik, dengan orientasi untuk kepentingan masyarakat semuanya khususnya di Kota Cimahi.
“Mudah-mudahan perhotelan yang ada di kota Cimahi juga bisa bertambah dan restoran-restoran sekarang alhamdulillah juga bagus dan baik, mudah-mudahan nanti akan bertambah lagi jumlahnya,” katanya.
Di samping itu, Ngatiyana juga menyerukan kepada pengurus PHRI yang baru saja dikukuhkan agar cepat beradaptasi sekaligus memiliki solusi dan inovasi untuk memajukan perhotelan di Kota Cimahi.
Saat ini hotel di Kota Cimahi maih sangat minim keberadaanya. Natiyana berpesan agar para pengusaha hotel dan restoran dapat menyusun perencanaan yang terarah dan selaras, dengan program-program pembangunan yang sedang dijalankan oleh Pemkot Cimahi, khususnya di bidang pariwisata.
Baca juga:
Jadi, kata Ngatiyana bila ada tamu-tamu dari luar, ke Kota Cimahi agar menginapnya tidak pergi ke Kota Bandung.
“Kalau kita sudah punya hotel mungkin tamu dari pemerintah maupun swasta bisa menginap di Kota Cimahi. Ini perlu adanya koordinasi dengan para pengusaha khususnya hotel dan restoran untuk bisa berkolaborasi dengan pemerintah Kota Cimahi,” jelas Ngatiyana.
Cimahi Kota Militer?
Menyoal perencanaan Wisata Militer di Kota Cimahi, Ngatiyana mengaku bahwa saat ini Pemkot Cimahi melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) masih mematangkan konsep pelaksanaannya.
Menurutnya, konsep Wisata Militer cukup potensial untuk dikembangkan menjadi andalan sektor pariwisata di Kota Cimahi, karena sifatnya memiliki unsur kesejarahan yang kuat dan tidak banyak dimiliki oleh daerah lainnya.
Di Kota Cimahi ada 27 kesatuan yang semuanya berada di bawah struktur TNI Angkatan Darat, yang terdiri dari 8 Pusat Pendidikan dan Pelatihan milik Kodiklat TNI-AD dan 19 lainnya yang merupakan kesatuan organik di bawah TNI-AD.
Ngatiyana berkomitmen hingga akhir masa jabatannya yang tinggal satu setengah tahun lagi ini akan terus mematangkan dan mewujudkan konsep wisata militer demi kemajuan pariwisata dan perekonomian Kota Cimahi secara umum.
“Saya akan berkomitmen akan melanjutkan dan menyelesaikan segera wisata militer ini dalam sisa masa tugas saya, karena wisata militer ini memiliki akar sejarah yang kuat karena di sini sejak tahun 1886 merupakan tempat / tangsi tangsi militer yang kemudian sekarang dipergunakan sebagai pusat pendidikan militer. Lalu kenapa tidak ada wisata militer? Padahal alutsistanya ada, tempatnya ada, TNI-nya juga ahamdulillah mau bersama-sama bekerjasama, seizin pimpinan Angkatan Darat sehingga bisa kita laksanakan, kita jadikan wisata militer,” tandasnya.
*Reporter: BG
**Redaktur: Dewi Apriatin