PenaPolitik

Ketua Jamparing: Paslon Nia-Usman Calon Pemimpin Ideal bagi Kab. Bandung

Ketua Jamparing, H. Dadang Risdal Aziz, dan Ketua PDSP, Dedi, berpoto bersama
Ketua Jamparing, H. Dadang Risdal Aziz, dan Ketua PDSP, Dedi, berpoto bersama

Wartawan: Al Fattah

PENAKU.ID | Kab. Bandung — Ketua Umum Jajaran Para Pengiring (Jamparing) Kab. Bandung, H. Dadang Risdal Aziz, bersama Paguyuban Dulur Salembur Pangalengan (PDSP), akan saling bahu membahu untuk memenangkan Pasangan Calon (Paslon) No.1, Nia Kurnia Agustina dan Sayogi Usman sebagai Pimpinan Daerah di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) nanti.

Sebagai Organisasi Masyarakat (Ormas) yang merupakan metamorfosis LO Sabda Guna kemenangan Dadang M. Naser dan Gun Gun Gunawan di tahun 2015 kemarin, Dadang Risdal yakin bisa kembali mewujudkan kemenangan kembali bagi Paslon No.1 pada perhelatan Pilkada di tanggal 9 Desember 2020, dengan jargon ” Jamparing ka NU Pasti.”

“Kami memiliki 31 jaringan 31 Kecamatan dan 280 Desa juga Kelurahan, hingga sampai tingkat KorWe serta KorTe, yang terus bergerak bergerilya untuk meyakinkan calon pemilih di Kabupaten Bandung,” katanya di lokasi, Minggu (11/10/2020).

Dikemukakannya kepada masyarakat, Nia-Usman merupakan pasangan tepat, kombinasi ideal, berdasarkan pengalamannya di bidang politik, organisasi dan pemerintahan, sosok keibuan penuh kasih sayang. Ditopang Usman Sayogi dengan latar belakang birokrat murni yang telah berhasil membangun karir dan prestasi.

Dari gambaran kedua sosok Paslon ini, diyegaskannya, bisa menjadi modal yang besar guna membawa Kab. Bandung ke arah yg lebih baik, pembangunan yg lebih modern dengan tetap memperhatikan kearifan lokal, budaya yang dilandasi kultur masyarakat religius, melalui konsep pembangunan yang mempadupadankan seluruh aspek potensi tersebut.

Sementara Ketua Umum PDSP, Dedi Saefudin, menambahkan, pembangunan dengan konsep Sabilulungan telah berhasil membawa Kab. Bandung, meraih IPM terbaik kedua di Jawa Barat. Hal ini harus terus berlanjutl demi kesinambungan pembangunan. Sebab kalau kembali dari tingkat awal atau nol, dia tak yakin bisa sinergis.

Mengenai isu dinasti, disebutkan Dedi, itu tidak ada, karena proses estafet kepemimpinan Bupati Bandung tidak diberikan begitu saja seperti prosesi sebuah kerajaan atau monarki, tapi murni hasil proses demokrasi, melalui pemilihan langsung oleh rakyat. Artinya rakyat memilih Obar Sobarna, lalu Dadang M. Naser, itu bukan karena dinasti, melainkan dipilih karena mempunyai kemampuan, prestasi, kapasitas, dan kapabilitas sebagai Pemimpin, demikin juga dengan Nia-Usman.

“Mudah-mudahan Paslon NU jika terpilih akan lebih menggeliatkan lagi konsep pembangunan ekowisata khususnya di kawasan Bandung Selatan. Sehingga pertumbuhan ekonomi bisa berkembang pesat yang berdampak pada korelasi tumbuhnya pembangunan SDM yang merata,” ujar Dedi.

Dedi dan Dadang mengungkapkan, Jamparing dan PDSP akan terus berusaha menanamkan rasa simpati masyarakat untuk memperoleh raihan suara bagi Paslon Nia-Usman di seluruh wilayah Kabupaten Bandung.

Related Articles

Back to top button