Ekonomi

Kenaikan Harga Pangan di Awal Ramadan 2025

Kenaikan Harga Pangan di Awal Ramadan 2025
Kenaikan Harga Pangan di Awal Ramadan 2025/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Awal bulan Ramadan 2025 kembali diwarnai oleh fenomena kenaikan harga pangan yang cukup signifikan. Fenomena ini telah menjadi peristiwa tahunan yang menarik perhatian masyarakat dan pengamat ekonomi.

Menurut peneliti ekonomi dari Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, kenaikan harga pangan dipicu oleh kombinasi empat faktor utama, yakni peningkatan permintaan, gangguan pasokan, praktik monopoli, dan faktor psikologis pasar.

Promo

Kondisi ini tentunya memberikan dampak besar terhadap daya beli masyarakat di tengah momentum bulan suci.

Lonjakan konsumsi terhadap komoditas seperti cabai, bawang, dan sayuran merupakan faktor utama yang memicu kenaikan harga.

Menjelang Ramadan dan Lebaran, permintaan terhadap bahan pangan meningkat tajam seiring dengan persiapan menjamu keluarga dan kerabat.

Namun, kondisi ini diperburuk oleh cuaca ekstrem yang mengganggu produksi dan distribusi pangan di berbagai wilayah. Selain itu, praktik penimbunan oleh oknum spekulan turut memperparah situasi, menciptakan kelangkaan pasokan di pasar sehingga harga melonjak.

Faktor Penyebab Kenaikan Harga Pangan

Fenomena kenaikan harga pangan tidak hanya disebabkan oleh meningkatnya permintaan konsumen, tetapi juga oleh gangguan pasokan yang terjadi akibat faktor alam.

Cuaca yang tidak mendukung proses pertumbuhan tanaman, serangan hama, dan kerusakan infrastruktur distribusi berperan besar dalam menghambat ketersediaan produk pangan. Selain itu, adanya praktik monopoli di pasar juga turut berkontribusi pada lonjakan harga.

Spekulan yang melakukan penimbunan dengan tujuan memperoleh keuntungan maksimal, mengakibatkan harga komoditas seperti cabai, bawang, dan sayuran mengalami kenaikan tajam. 

Di beberapa wilayah, misalnya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, harga cabai rawit tercatat mencapai Rp 150.000 per kilogram, yang tentunya memberatkan konsumen.

Solusi dan Strategi Pemerintah Mengatasi Kenaikan Harga Pangan

Untuk mengatasi masalah kenaikan harga pangan, Yusuf Rendy Manilet menekankan perlunya langkah-langkah terpadu yang melibatkan berbagai pihak.

Salah satu strategi utama adalah meningkatkan produksi pangan domestik agar ketersediaan pasokan dapat terpenuhi meski permintaan melonjak saat bulan Ramadan.

Selain itu, efisiensi distribusi melalui penguatan infrastruktur pertanian dan koordinasi antarinstansi harus segera dioptimalkan.

Pemerintah diharapkan dapat memantau pergerakan inflasi pangan secara regional, karena variasi harga antarwilayah membutuhkan pendekatan yang berbeda pula.

Pemerintah, sektor swasta, dan petani harus bersinergi untuk menciptakan ekosistem pasar yang adil dan transparan. Peningkatan produksi, perbaikan distribusi, serta pengawasan regulasi merupakan tiga pilar utama yang harus dijalankan secara berkesinambungan.

Upaya bersama ini tidak hanya akan menekan inflasi pangan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dalam jangka panjang.

Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News

**

Exit mobile version