PenaReligi

Jembatan Citarum Lama Jadi Tempat Ngabuburit Warga

Jembatan Citarum Lama Jadi Tempat Ngabuburit Warga
sejumlah warga tengah ngabuburit di jembatan citarum lama, rabu (06/04/22).

PenaKu.IDJembatan Citarum Lama yang berlokasi di wilayah Desa Haurwangi Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur Jawa Barat mulai ramai dikunjungi warga untuk ngabuburit.

Jembatan Citarum Lama merupakan jembatan penghubung antara Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Bandung Barat.

Memasuki Ramadan 1443 Hijriah ini, Jembatan Citarum Lama kerap menjadi tempat pemburuan warga untuk sekedar menghabiskan waktu sambil menunggu berbuka puasa.

Jembatan Citarum Lama memiliki beragam keindahan seperti pemandangan alam yang indah serta keunikan dan kelucuan kumpulan monyet liar yang menghampiri warga. Pesona ini menjadi suatu daya tarik bagi warga yang ngabuburit.

Salah seorang pengunjung Jembatan Citarum Lama, warga Ciranjang, Andri (26) menerangkan, ia dan enam orang temannya sengaja datang ke tempat tersebut untuk ngabuburit menunggu berbuka.

Ia menyebutkan pula di jembatan tersebut bisa untuk wahana berswafoto dengan latar belakang alam dan aliran Sungai Citarum yang indah serta para pemancing ikan di sungai tersebut.

Situasi itu juga, lanjut Andri, bisa dimanfaatkan untuk mencari sahabat baru yang datang dari luar Cianjur. Misalkan dari Bandung Barat dan Kota Bandung.

“Pokoknya ngabuburit di Jembatan Citarum Lama selain selfi juga banyak keindahan alam yang tak kalah dengan panorama di luar Kota Cianjur dan banyaknya monyet liar yang sudah jinak bisa menambah indahnya ngabuburit,” ujar Andri kepada awak media di lokasi, Rabu (06/04/22).

Jembatan Citarum Lama Dipenuhi Monyet

Sementara itu, salah seorang warga Kampung Kiara, Desa Mandalawangi, Kabupaten Bandung Barat, Ujang Muslih mengatakan Jembatan Citarum Lama menjadi tempat ngabuburit warga sekitar kala Ramadan tiba.

“Pada sore hari menjelang buka puasa padat dikunjungi kaula muda yang datang dari berbagai daerah yang ada di Kabupaten Cianjur dan KBB,” kata dia.

Ia menuturkan banyaknya kawanan monyet yang menjadi daya tarik pengunjung di jemabatan itu sudah lama terjadi. Sejak 2018 monyet-monyet tersebut sudah muncul, terlebih pada siang hari. Namun, jika hari sudah gelap atau memasuki petang hari, monyet-monyet itu kembali memasuki hutan lebat.

“Pada bulan Ramadan kelompok monyet tersebut ikut kebagian barokah bulan Ramadan, karena hampir setiap pengunjung memberinya makanan, hingga para moyet sudah banyak yang enggan makan akibat kekenyangan,” ujar Andri.

***

Exit mobile version