PenaKu.ID – Mulai 1 November 2025, PT Pertamina (Persero) resmi menyesuaikan harga BBM Pertamina sejumlah bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi. Sementara itu, harga BBM Pertamina subsidi masih dipertahankan di level lama.
Informasi dihimpun, berdasarkan pengumuman resmi Pertamina, harga BBM Pertamina jenis Pertalite tetap Rp10.000 per liter, dan Solar subsidi (Biosolar) masih berada di kisaran Rp6.800 per liter.
Namun, dua jenis BBM non-subsidi berbasis diesel mengalami kenaikan. Dexlite (CN 51) kini dijual Rp13.900 per liter, naik dari sekitar Rp13.700. Sementara Pertamina Dex (CN 53) naik menjadi Rp14.200 per liter, dari sebelumnya Rp14.000 per liter.
Untuk produk bensin non-subsidi, harga Pertamax (RON 92) masih dipatok Rp12.200 per liter, Pertamax Green (RON 95) tetap Rp13.000 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) tidak berubah di angka Rp13.100 per liter.
Mengapa Hanya Harga BBM Pertamina Diesel yang Naik?
Penyesuaian harga ini disebut sebagai langkah Pertamina untuk menyesuaikan biaya produksi dan distribusi BBM non-subsidi, khususnya pada varian diesel yang berbasis Cetane Number (CN). Sementara itu, harga bensin non-subsidi dan BBM subsidi diputuskan tetap stabil pada periode November ini.
Catatan untuk Pengguna BBM
Pertamina mengimbau masyarakat untuk memeriksa harga di SPBU wilayah masing-masing, karena meski kebijakan berlaku nasional, tarif bisa sedikit berbeda antarprovinsi akibat pajak daerah dan ongkos distribusi.
Bagi pengguna BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar, tidak ada perubahan harga hingga awal November 2025 — kabar baik bagi masyarakat yang mengandalkan bahan bakar jenis ini untuk kebutuhan harian.
Namun, bagi pengguna BBM non-subsidi diesel, kenaikan sekitar Rp200 per liter patut diperhitungkan karena dapat berpengaruh pada biaya operasional kendaraan.
Kesimpulan:
Per 1 November 2025, harga BBM subsidi Pertamina tetap stabil, sementara dua jenis BBM diesel non-subsidi mengalami kenaikan terbatas. Harga bensin non-subsidi tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya.**
