Ekonomi

Harga Batu Bara Kembali Menguat Dua Hari Beruntun

×

Harga Batu Bara Kembali Menguat Dua Hari Beruntun

Sebarkan artikel ini
Harga Batu Bara Kembali Menguat Dua Hari Beruntun
Harga Batu Bara Kembali Menguat Dua Hari Beruntun/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Harga batu bara global kembali menguat pada Selasa (20 Mei 2025), tercatat di level US$ 105,65 per ton—naik 2,57% dibandingkan US$ 103/ton pada penutupan sehari sebelumnya.

Kenaikan dua hari beruntun ini dipicu oleh permintaan yang masih tinggi di Asia.

Promo
Body Rafting

Paket Body Rafting Pangandaran

Serunya petualangan body rafting dengan harga mulai Rp 70.000. Mau!

pangandaranholidays.com

Pesan Sekarang

Sementara tekanan internasional untuk mengurangi ketergantungan pada “emas hitam” belum menurunkan konsumsi.

Kebijakan Energi Afrika Selatan ke Harga Batu Bara

Meski didesak beralih ke energi terbarukan, Afrika Selatan saat ini mengandalkan batu bara untuk lebih dari 80% pasokan listrik nasional.

Pemerintah Pretoria berencana membangun 1.164 km jalur transmisi baru pada 2026 guna menghubungkan ladang energi terbarukan ke jaringan utama.

Perlu investasi sekitar US$ 21 miliar, namun pendanaan masih menjadi kendala.

Dengan pembangunan infrastruktur ini, Cape Town berharap proyek tenaga surya dan angin dapat beroperasi optimal tanpa mengorbankan keandalan pasokan listrik berbasis batu bara.

Inisiatif Gasifikasi Harga Batu Bara di India untuk Masa Depan Hijau

Sementara itu, India mempromosikan gasifikasi batu bara untuk menghasilkan synthetic natural gas (SNG) lebih bersih.

Kementerian Batu Bara telah menyiapkan insentif finansial sebesar INR 8.500 crore bagi perusahaan BUMN dan swasta yang mengadopsi teknologi ini.

Coal India Limited dan GAIL (India) Limited sudah meneken joint venture untuk membangun pabrik gasifikasi di Raniganj, West Bengal, dengan kapasitas 80.000 Nm³ per jam SNG.

Inisiatif ini selaras dengan visi “India Maju 2047,” yang menargetkan pertumbuhan industri berkelanjutan tanpa meninggalkan ketergantungan energi fosil secara tiba-tiba.

Dengan potensi kenaikan harga batu bara lebih lanjut, strategi hibrid antara mempertahankan pasokan berbasis batu bara dan mengembangkan energi bersih menjadi kunci transisi energi di kedua negara.

Meski tantangan finansial dan teknologi masih membayangi, langkah konkret telah diambil untuk meredam dampak lingkungan tanpa mengorbankan stabilitas jaringan listrik.**