Internasional

Gelombang Pengakuan Palestina: Kanada, Prancis, dan Inggris Ikut Mendukung

Gelombang Pengakuan Palestina: Kanada, Prancis, dan Inggris Ikut Mendukung
Gelombang Pengakuan Palestina: Kanada, Prancis, dan Inggris Ikut Mendukung/(ilustrasi/@pixabay)

PenaKu.ID – Tren pengakuan Palestina kian meluas di Barat. Setelah Swedia, Irlandia, Spanyol, dan Norwegia, kini giliran Kanada, Prancis, dan Inggris siap menyusul.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana pengakuan di Sidang Umum PBB September 2025.

Promo

Inggris di bawah PM Keir Starmer dan Kanada di bawah PM Mark Carney juga akan meresmikan pengakuan, tentu dengan sejumlah syarat politik dan kemanusiaan.

Alasan Politik dan Diplomasi Pengakuan Palestina

Langkah ini mencerminkan perubahan sikap Eropa Barat terhadap kebijakan Israel di Gaza. Tekanan global semakin kuat setelah eskalasi militer Israel yang menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina.

Macron menekankan bahwa pengakuan Palestina adalah sinyal bagi semua pihak agar mengutamakan solusi dua negara.

Starmer dan Carney menambahkan, pengakuan akan disertai tuntutan akses kemanusiaan penuh dan reformasi internal pemerintahan Palestina.

Dampak terhadap Konflik dan Perdamaian dalam Pengakuan Palestina

Pengakuan oleh negara besar anggota Dewan Keamanan PBB dapat menjadi momentum percepatan proses perdamaian.

Sinyal ini diharapkan memaksa Israel kembali ke meja runding dan membuka jalur bantuan kemanusiaan.

Namun, Ankara dan Washington kemungkinan akan merespons hati-hati untuk menjaga stabilitas aliansi.

Dengan 143 dari 193 anggota PBB telah mengakui atau berniat, tekanan internasional semakin memuncak.

Gelombang ini membuka babak baru diplomasi Timur Tengah, di mana keseimbangan antara dukungan kemanusiaan, kestabilan regional, dan kepentingan keamanan nasional diuji.

Bagaimana respons Israel dan AS akan menentukan langkah selanjutnya menuju gencatan senjata dan perdamaian jangka panjang.**

Exit mobile version