PenaKu.ID – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Sukabumi, menggeruduk Balai Kota dan Gedung DPRD Kota Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (24/07/ 2024).
Dalam orasinya, masa aksi PC PMII mendesak Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, beserta perangkat pemerintahan daerah Kota Sukabumi untuk melakukan evaluasi kinerja secara serius.
Ketua PC PMII Kota Sukabumi, Bahrul Ulum, mengatakan pihaknya menyoroti persoalan tentang kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkarakter dan kompetitif untuk meningkatnya derajat pendidikan, kesehatan serta produktivitas tenaga kerja.
“Berbicara tentang SDM itu tak terlepas dari pendidikan, kesehatan dan juga produktivitas tenaga kerja, maka kami mendesak Pj Walikota untuk menyelesaikan persoalan itu semua,” kata Bahrul kepada awak media.
Selain itu, lanjut dia, PC PMII menyoroti persoalan pertumbuhan ekonomi inklusif yang ternyata masih gagal. Pasalnya, konsentrasi kekayaan yang hanya dimiliki oleh sebagian kecil masyarakat, kemudian kesenjangan produktivitas tenaga kerja, dan akses ekonomi bagi masyarakat miskin masih terbatas.
“Kami menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi yang bertumpuk terhadap barang dan jasa, nyatanya tidak selaras dengan aturan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD),” ungkapnya.
Selanjutnya, masa aksi PC PMII juga menyoroti persoalan tentang reformasi birokrasi di Kota Sukabumi yang gagal. Hal itu dikarenakan masih banyak SKPD yang menyalahgunakan jabatan dan wewenangnya untuk kepentingan individu.
“Reformasi birokrasi di Kota Sukabumi sangat carut marut, ini menjadi salah satu titik poin bahwa SKPD itu tidak berkompeten dalam menjalankan tugas dan fungsinya,” ucapnya.
PC PMII Desak SKPD Tak Kompeten
Terakhir, masa aksi menyoroti tentang kesemrawutan tata kelola infrastruktur di Kota Sukabumi, seperti halnya kesemrawutan ruas parkir di beberapa titik, kemudian luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang masih kurang, degradasi kualitas lingkungan dan belum optimalnya pengelolaan persampahan.
“Persoalan parkir yang kiranya tadi selama perjalanan dari titik awal aksi pemberangkatan sampai ke titik tujuan malahan kita menemukan ada beberapa titik ruas parkir dengan istilahnya tidak elok. Kemudian persoalan tentang RTH dan persoalan tentang lingkungan hidup yang katanya berkualitas dan berkelanjutan tapi faktanya banyak ruang terbuka hijau seperti taman-taman yang terbengkalai,” bebernya.
Maka dari itu, masa aksi mendesak Pj Walikota Sukabumi mencopot SKPD yang tidak berkompeten dalam menjalankan tugasnya. Kemudian menindak oknum yang menyalahgunakan wewenang dan jabatannya dan mendesak DPRD untuk segera melakukan controlling terhadap eksekutif.
“Ya tadi sudah divalidasi dengan tanda tangan dari perwakilan DPRD dan tadi Pak Pj juga sudah memvalidasi. Sekiranya 7×24 jam tidak ada tindak lanjut terkait aksi kami, maka kami minggu depannya akan melakukan aksi dengan masa aksi yang lebih banyak,” pungkasnya.
***