PenaKu.ID – Modus penipuan berkedok arisan idul adha di Kabupaten Cianjur Jawa Barat terus dibongkar aparat penegak hukum.
Jumlahnya pun dibilang cukup fantastis hingga mencapai angka 400 miliar rupiah.
Melansir siberindo informasi yang berhasil dihimpun dari ketua dan reseller bahwa dari setiap ketua arisan paket beranggotakan sebanyak 80 orang, setiap ketua memiliki 20 hingga 50 reseller. Satu orang reseller memiliki konsumen (anggota) antara 50 hingga 200 anggota, bahkan ada yang lebih.
H (33) seorang ketua yang menyembunyikan alamat kediamannya mengungkapkan, dalam komunitas arisan paket ini ada sekitar 80 ketua. Dirinya memiliki anggota sekitar 30 reseller dengan jumlah konsumen beragam, ada yang 50 hingga 200.
“Total jumlah ketua yang ikut arisan paket ini sekitar 80 orang, kenapa saya tahu, karena memang ada datanya terbuka oleh pihak pengelola arisan,” kata H saat ditemui di sekitar Jalan KH Abdullah Bin Nuh, Selasa (4/8/2020).
H bercerita lagi, pihak pengelola setiap anggota ini dikumpulkam setiap bulan, sekalian memberikan setoran. H setor setiap bulan sekitar antara Rp200 juta hingga Rp250 juta.
“Kita sebagai ketua dikumpulkan setiap bulan untuk berkordinasi, sekaligus memberikan setoran. Per bulan saya setor Rp200 hingga Rp250 juta,” katanya.
Namun, hingga 31 Juli 2020 yang ditentukan untuk diberikan paket yang dijanjikan belum juga ada. Dari situlah H mulai diteror dengan didatangi reseller dan konsumen, karena menagih janji paket.
“Saya sudah tidak kuat dikejar reseller dan konsumen, karena memang dijanjikan akan diberikan paket per 31 Juli,” ucapnya.
Total uang yang disetorkan Rp3,5 miliar, dengan catatan dirinya paling kecil diantara para ketua yang setor ke pengelola arisan. Karena sepengetahuannya, setoran setahun setiap ketua itu paling kecil Rp3,5 miliar hingga paling besar Rp11 miliar.
“Kalau dihitung uang arisan paket dari total ketua yang disetorkan, kemungkinan bisa menembus Rp400 miliar bahkan bisa saja Rp500 miliar,” tandasnya.
Source: siberindo