PenaPendidikan
Trending

Fahmi Motivasi Lulusan SMAN 2 Kota Sukabumi

PenaKu.ID – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri perpisahan siswa kelas XI atau Pawekas Widya Madya SMAN 2 Kota Sukabumi di Grand Sulanjana, Sukabumi, Jawa Barat pada Kamis (4/5/2023).

Dalam acara itu wali kota memberikan motivasi agar para lulusan SMAN 2 Kota Sukabumi mempersiapkan diri dalam menghadapi Indonesia Emas 2045, salah satunya beradaptasi dengan teknologi digital.

Istimewanya di sela-sela kegiatan, Kepala Sekolah SMAN 2 Kota Sukabumi Rachmat Mulyana, para guru serta para siswa memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Wali Kota Sukabumi yang hari ini ulang tahun.

”Momen ini melepas para siswa SMA yang akan menempuh perjalanan berikutnya lebih berat,” ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Namun, bersyukur jadi siswa di SMAN 2 Kota Sukabumi, karena salah satu sekolah yang paling banyak lolos jalur undangan di perguruan tinggi.

Masa sekolah kata Fahmi, jadi masa yang membahagiakan khususnya di SMA sehingga masa luar biasa. Momen ini jadi masa transisi dari perceparan luar biasa hasil disrupsi, masa SMA identitik keunikan, kedekatan, aktualisasikan diri.

Lulusan SMAN 2 Kota Sukabumi Hadapi Tantangan Zaman

Saat dilepas sekolah dan pemerintah kata Fahmi, para lulusan akan melalui proses perjalanan selanjutnya. Terutama menghadapi Milestone Indonesia emas 2045, tugas para guru mempersiapkan diri para siawa menyambutnya.

”Di 2045 bukan panggung orang tua melainkan adalah milik generasi sekarang,” cetus Fahmi. Targetnya, Indonesia 10 besar negara di dunia pada 10 tahun mendatang dan 2045 menargetkan peringkat 4 negara besar dunia. Ini tidak bisa diraih tanpa persiapan dari generasi muda saat ini. Terutama menghadapi dari tantangan disrupsi pandemi, milenial dan digital disruption.

”Pelajar saya titip antara dunia nyata dan maya sudah tidak ada yang memisahkan, misalnya pembelajaran dari manual menjadi digital karena percepatan teknologi,” ungkap Fahmi.

Terakhir titip pesan, upaya pendidikan masa kini yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi karena ada tantangan. Pertama, pendidikan miliki nilai-nilai universal, di mana pun akan menghadapinya. Kedua pendidikan berbasis teknologi digital sehingga beradaptasi dengannya.

Ke empat solidarity partnership dan pekerjaan pascapandemi berbeda sebelum dan sesudah pandemi.

”Saya ucapkan selamat menempuh pendidikan berikutnya karena bukan akhir jenjang pendidikan dan baru awal menempuh ilmu lagi,” tutup Fahmi.

***

Related Articles

Back to top button