PenaKu.ID – Nilai tukar rupiah (IDR) gagal mempertahankan posisinya dan harus ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari Selasa (4/11/2025). Mata uang Garuda tertekan oleh penguatan dolar AS yang masih bertahan di level tinggi.
Mengutip data Refinitiv, IDR melemah 0,27% dan mengakhiri perdagangan di level Rp16.695 per dolar AS. Pelemahan ini sudah terlihat sejak pembukaan perdagangan pagi hari, di mana IDR dibuka turun 0,30% ke posisi Rp16.700 per dolar AS.
Tekanan Dolar ke Rupiah Sepanjang Hari
Sepanjang sesi perdagangan, tekanan terhadap mata uang Garuda tampak konsisten. Rupiah bahkan sempat menyentuh level terlemah hariannya di Rp16.733 per dolar AS, sebelum akhirnya pelemahannya sedikit berkurang menjelang penutupan pasar.
Pelemahan ini sejalan dengan pergerakan Indeks Dolar AS (DXY) yang masih berada dalam fase penguatan setelah mencatat reli empat hari beruntun sejak akhir Oktober.
Faktor The Fed ke Rupiah
Penguatan greenback dipicu oleh sikap hati-hati pelaku pasar terhadap arah suku bunga AS. Meskipun The Fed telah memangkas suku bunga acuannya pekan lalu, pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa pemangkasan tersebut bisa menjadi yang terakhir di tahun ini.
Selain itu, kondisi pasar global yang diliputi sentimen risk-off akibat penutupan pemerintahan AS yang masih berlangsung, membuat dolar AS tetap diminati sebagai aset aman (safe haven) dan menekan mata uang emerging market termasuk rupiah.**
