PenaKu.ID – Saham emiten sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), langsung anjlok menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) pada perdagangan Senin (20/10/2025). Peristiwa ini terjadi tepat setelah suspensi sahamnya dibuka oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan pantauan perdagangan, harga saham JARR menukik tajam 14,88% ke level Rp 3.660 per saham pada penutupan sesi kedua. Kapitalisasi pasarnya pun kini berada di angka Rp 33,78 triliun.
Penurunan drastis ini menjadi ironi, mengingat JARR sebelumnya mengalami reli yang sangat panjang. Saham ini sempat digembok oleh BEI pada 24 September 2025 akibat volatilitas harga yang tidak wajar.
Ironi Setelah Reli Ratusan Persen Saham Haji Isam
Sebelum disuspensi, kinerja saham JARR sangat fenomenal. Dalam sebulan terakhir sebelum penurunan ini, saham JARR telah naik 34,56%. Bahkan, dalam enam bulan terakhir, emiten milik ‘Crazy Rich’ Kalimantan ini telah meroket hingga 905,49%.
Reli panjang inilah yang memicu bursa untuk melakukan cooling down melalui suspensi. Analis pasar menilai, kejatuhan harga pasca suspensi dibuka adalah dinamika pasar yang wajar.
Pandangan Analis Saham Haji Isam
Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, Nafan, menilai pergerakan ARB ini terjadi seiring investor mencermati pasar pasca pembukaan suspensi. Menurutnya, setelah mengalami UMA (Unusual Market Activity) dan suspensi, arah saham cenderung mengalami penurunan.
Sementara itu, Head of Research Retail MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, melihat sinyal teknikal downtrend (tren turun) pada JARR. “Pergerakan JARR sejak 14 Oktober 2025 sudah menunjukkan adanya pola awal downtrend. Hal ini diperkuat dengan MACD yang deadcross pada perdagangan 16 Oktober,” ujarnya. Herditya menetapkan level support JARR di Rp 3.130 dan resistance di Rp 3.730.**
