PenaKu.ID – Harga batu bara kontrak Desember kembali menunjukkan penguatan signifikan, mencapai posisi US$ 115,25 per ton pada perdagangan Selasa (18/11/2025). Kenaikan 1,5% ini melanjutkan tren positif, yang membawa harga ke level tertinggi sejak Agustus 2025.
Lonjakan harga ini terutama dipicu oleh kekhawatiran global terhadap melemahnya produksi di Tiongkok, konsumen batu bara terbesar dunia. Sejalan dengan itu, harga batu bara termal di kawasan produksi utama Tiongkok mulai stabil dan bahkan naik, membalikkan tren penurunan sebelumnya.
Faktor musiman memainkan peran kunci dalam rebound ini.
Ekspektasi Permintaan Musiman dan Penahanan Stok Harga Batu Bara
Cuaca yang semakin dingin meningkatkan ekspektasi permintaan musiman, terutama dari pembangkit listrik yang sangat bergantung pada batu bara selama musim dingin. Kondisi ini membuat beberapa produsen mulai menahan stok mereka karena khawatir akan kesulitan mengisi ulang persediaan di harga yang rendah di masa depan.
Pedagang pun semakin yakin bahwa ruang penurunan harga batu bara sudah sangat terbatas, didukung oleh faktor musiman dan biaya produksi yang yang tetap berada di tingkat tinggi.
Tiongkok Tahan Ekspor: Pasokan Global Makin Ketat Penyebab Harga Batu Bara
Besarnya kebutuhan domestik di Tiongkok juga berdampak pada pasokan global, terlihat dari kebijakan mereka menahan ekspor. Sepanjang Oktober 2025, Tiongkok hanya mengekspor 0,36 juta ton batu bara, yang merupakan penurunan tajam sebesar 32,3% secara tahunan (YoY) dan 50,68% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kekhawatiran akan ketatnya pasokan dari Tiongkok, dikombinasikan dengan meningkatnya permintaan energi musiman, menjadi kekuatan utama yang mendorong harga batu bara global melesat ke puncak tiga bulan terakhir.**
