PenaPeristiwa

Bupati Hingga Ketua DPRD, Soroti Kasus Keracunan Massal Makanan di Kabupaten Sukabumi

Bupati Hingga Ketua DPRD, Soroti Kasus Keracunan Massal Makanan di Kabupaten Sukabumi
Bupati Sukabumi Marwan Hamami Bersama Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara.

PenaKu.ID – Kasus keracunan massal yang menimpa 74 warga Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, menjadi sorotan semua pihak. Ironisnya peristiwa keracunan massal kerap terjadi sehingga mengakibatkan salah satu anak bernama Nasfia (9) telah meninggal dunia usai mendapatkan perawatan Tim Medis di RSUD Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (10/06/2024).

Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, peristiwa keracunan massal yang terjadi di wilayah Kecamatan Sagaranten tersebut, tengah dicermati prosesnya dan dilakukan penelitian di labkesda.

“Iya kita akan mengevaluasi lagi. Dulu kan biasanya keracunan itu terjadi di wilayah Kecamatan Bantargadung, Warungkiara. Nah, kok bergeser sekarang. Apakah ada kelalaian atau juga ada di sumber makanan,” kata Marwan kepada PenaKu.ID seusai melakukan pemberian SK dan pengukuhan penambahan masa jabatan kepala desa di GOR Cisaat pada Selasa (11/06/2024).

Lanjut dia, jadi kejadian yang hajatan di Sagaranten, pihaknya akan melakukan pengcekan di sana. Apakah mereka menggunakan bahan hajatan dari mana, tapi hasil lab nanti yang akan menyimpulkan dan sedang diteliti.

“Untuk mengantisipasi peristiwa serupa, orang nomor satu di Kabupaten Sukabumi ini meminta kepada seluruh warga Kabupaten Sukabumi, agar dapat menjaga kebersihan saat hendak melakukan kegiatan hajatan. Bukan hanya itu, ia juga mengaku telah menginstruksikan kepada seluruh kepala puskesmas dan para camat hingga dinas kesehatan agar memperhatikan, atau mengedukasi masyarakat ketika ada kegiatan hajatan yang menyuguhkan masakan,” bebernya.

Bupati Marwan juga menjelaskan, dulu di Bantargadung, keracunan itu sumbernya dari bumbu.

“Iya, bumbu yang sudah kedaluarsa dan akhirnya dijual ulang. Nah itulah yang jadi racun, atau bumbu yang kemakan tikus dan dijual akhirnya keracunan lagi,” tandasnya.

Kasus Keracunan Massal Akan Dibahas Legislatif

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara menambahkan, pihaknya mengaku prihatin dan mengucapkan turut berdukacita kepada seluruh korban keracunan tersebut. Khususnya, kepada keluarga anak yang dikabarkan meninggal dunia pascamengalami keracuanan.

“Kemarin kita cek, sampai ada yang meninggal, betul. Pertama prihatin atas meninggalnya anak, kelalaian terhadap makanan yang dirasa tidak higienis atau keracunan,” jelasnya.

Yudha juga menyampaikan, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan kepala dinas kesehatan dan Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, sudah di instruksikan untuk mengkonfirmasi dan mengecek penyebab keracunan tersebut.

“Kita juga akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian terakit kejadian keracunan massal yang kerap terjadi, sebab peristiwa keracunan massal ini, bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Sukabumi, dan sudah kesekian kalinya terjadi, tepatnya setiap kegiatan hajatan digelar,” imbuhnya.

“Ini makanan-makanan banyak terjadi keracunan. Dan saya rasa penguatan dari dinkes agar bisa mengecek makanan-makanan higienis, klasifikasinya seperti apa,” timpalnya.

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi mengimbau kepada seluruh masyarakat, apabila menyelenggarakan kegiatan atau hajatan, agar berhati-hati dan selalu mengecek makanannya, dan harus mengkomunikasikan dengan dinas kesehatan, untuk mengetahui, makananannya dari mana dan makanan apa saja yang disajikan.

“Persoalan ini akan kita bawa ke rapat kerja DPRD Kabupaten Sukabumi, karena ini sudah ke sekian kali terjadi keracunan. Saya kira perlu ada sebuah langkah dan perlu upya agar tidak terjadi lagi di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya.

***

Exit mobile version