PenaKu.ID – Bupati Bogor Rudy Susmanto, memberikan kendaraan dinas untuk personil Dishub Kabupaten Bogor di tahun 2025, disaat Presiden Prabowo Subianto keluarkan Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Anggaran.
Rudy Susmanto mengatakan, bahwa 55 kendaraan roda dua Dishub tersebut adalah hasil efisiensi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025. Yang mana, anggaran tersebut berasal dari pemotongan anggaran dari konsumsi makan dan minum serta perjalanan yang dinilai tidak efektif.
Menanggapi hal tersebut, salah satu Pengamat Kebijakan Publik Founder Lembaga Studi Visi Nusantara (LS Vinus) Yusfitriadi memberikan tanggapannya terkait kebijakan yang dilakukan oleh Bupati Bogor tersebut.
Yusfitriadi berpikir, apakah pemberian operasional yang telah diberikan oleh Bupati Bogor kepada Dishub tersebut sudah melalui evaluasi atau kajian terlebih dahulu, begitupun dengan dinas-dinas yang lain disaat mengatasi berbagai macam masalah harus diketahui terdahulu akar masalahnya.
Selain Masalah Fasilitas di Dishub, Terdapat Masalah Organda yang Harus diperhatikan Pemerintah
“Contohnya begini, urusan kemacetan, urusan hambatan-hambatan di jalan, itu kan tidak hanya sekedar masalah fasilitas Dinas Perhubungan (Dishub), tapi juga ada masalah organda,” kata Yusfitriadi kepada PenaKu.ID, Kamis (24/4/2025).
Menurut Yusfitriadi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait permasalahan Dishub, seperti angkot, pelebaran jalan, pengaturan lalu lintas dan juga lampu merah tidak optimal. Hal tersebut harus menjadi perhatian terlebih dahulu sebuah kajian.
“Sehingga kemudian jangan sampai ketika motor itu sudah diberikan kepada Dishub, namun permasalahan-permasalahan yang terjadi di jalan raya yang berhubungan dengan transportasi, kemudian juga aktivitas di jalan raya itu tetap saja menjadi kendala, tetap saja jadi masalah,” ujarnya.
Harus Menjadi Pertimbangan Pemerintah Daerah
Ia berpikir, hal itu penting menjadi sebuah pertimbangan Pemerintah Daerah dalam mengambil sebuah keputusan.
“Ya mudah-mudahan Bupati (Rudy Susmanto) dalam mengeksekusi solusi atas masalah di dinas perhubungan itu juga sudah benar,” harapnya.
“Tapi saya ingin mengingatkan kembali kepada semua pihak, terutama di pemerintah daerah, ya begitulah mekanisme ataupun tahapan dalam mencari solusi,” sambungnya.
Jngan Sampai Salah Memberikan Program pada Akar yang bukan Menjadi Permasalahan
Selanjutnya ia tegaskan, jangan sampai kemudian hanya sekedar program populis yang dilakukan tetapi akar masalahnya bukan berada disitu.
“Tapi saya yakin dan percaya Bupati Bogor sudah melakukan kajian yang komprehensif
terkait dengan solusi atas permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam tetak olah transportasi di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
Presiden Prabowo Subianto Tekankan Efisiensi Anggaran
Mengutip Website Sekretariat Kabinet Republik Indonesia pada 22 Januari 2025, saat Presiden Prabowo Subianto memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP), di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (22/01/2025).
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya efisiensi dan penghematan dalam penyusunan kriteria anggaran, serta keberanian melakukan pemotongan pada hal-hal yang tidak esensial. Hal tersebut disampaikan Presiden Prabowo dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) bersama para Menteri Kabinet Merah Putih yang digelar di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu, 22 Januari 2025.
“Saya tegaskan bahwa kriteria anggaran yang akan kita laksanakan, kriteria yang pertama adalah harus bisa menciptakan lapangan kerja, sudah saya katakan berkali-kali. Kedua harus meningkatkan produktivitas, produktivitas ini harus bisa diukur dengan kuantifikasi berapa devisa yang dihasilkan, berapa devisa yang dihemat, kemudian kriteria selanjutnya adalah harus mengarah kepada swasembada pangan dan swasembada energi,” ucap Presiden.
Dalam hal swasembada pangan dan energi, Presiden Prabowo menuturkan bahwa pada tahun 2025, Indonesia tidak akan mengimpor beras, jagung, maupun garam. Bahkan, Presiden menyampaikan bahwa sasaran swasembada pangan dapat tercapai lebih cepat dari yang diperkirakan, yaitu pada akhir 2025 atau paling lambat awal 2026.
“Jadi mungkin tiga tahun lebih cepat dari sasaran yang kita tetapkan. Artinya bahwa dengan niat baik, dengan kerja keras, dengan orientasi kepada negara dan bangsa, kebijakan yang masuk akal akan membuahkan hasil yang cepat,” ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menggarisbawahi pentingnya terobosan teknologi dalam anggaran, yang meliputi investasi dalam sumber daya manusia, pendidikan, serta sains dan teknologi. Presiden juga menegaskan bahwa anggaran untuk hal-hal yang bersifat seremoni atau upacara, seperti perayaan ulang tahun atau perjalanan dinas, akan dipotong.
“Perayaan sejarah, perayaan ulang tahun laksanakan secara sederhana di kantor, di ruangan, kalau perlu yang hadir hanya 15 orang sisanya di vidcon-kan. Perjalanan dinas dikurangi, saya potong setengah, dengan setengah kita bisa menghemat Rp20 triliun lebih, kalau kita hitung Rp20 triliun berapa puluh ribu gedung sekolah bisa kita perbaiki,” tegas Presiden.
Presiden pun menginstruksikan jajarannya untuk meningkatkan loyalitas dalam hal penyusunan anggaran. Menurut Presiden, saat ini pemeriksaan anggaran telah berjalan dengan tingkat ketelitian yang cukup baik.
“Saya minta loyalitas semua menteri, semua kepala badan untuk patuh dalam hal ini. Dan saya terima kasih kepada tim keuangan yang telah menjalankan penyisiran kajian terhadap anggaran sampai serinci-rincinya. Kalau tidak salah mungkin sampai satuan kesembilan,” ucap Presiden.*