PenaKu.ID – Sedikitnya 250 orang perwakilan dari 107 organisasi kemasyarakatan (ormas) Kabupaten Bandung menjadi peserta dalam acara Pembinaan Ormas Kabupaten Bandung. Acara yang diinisiasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung itu berlangsung di Hotel Sutan Raja Soreang, Rabu (5/7/2023).
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan, organisasi kemasyarakatan Kabupaten Bandung harus dapat berkontribusi dan semakin menguatkan sinergitas juga kolaborasi dalam rangka menjamin keberlanjutan pembangunan menuju Kabupaten Bandung Bedas.
“Pembinaan sosial politik merupakan upaya pemerintah daerah dalam mencegah peluang terjadinya konflik di bidang sosial politik, terlebih menjelang pemilihan kepala desa serentak tahun 2023 dan pemilihan kepala daerah pada 2024 mendatang. Maka dari itu, saya mengajak seluruh ormas untuk memelihara dan menjaga stabilitas dan kondusifitas, serta menciptakan daerah yang sehat dan dinamis,” ujar bupati yang biasa disapa Kang DS itu.
Bupati Bandung berpendapat, pembinaan bagi organisasi kemasyarakatan tersebut dapat memberikan pemahaman serta menyamakan persepsi terkait implementasi Undang-Undang Nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Tak hanya itu, bupati juga berharap, kegiatan pembinaan organisasi kemasyarakatan ini dapat semakin menguatkan sinergitas dan kolaborasi pemerintah Kabupaten Bandung dengan ormas dalam rangka menjamin keberlanjutan pembangunan menuju Kabupaten Bandung Bedas.
“Setelah mengikuti pembinaan ini saya berharap akan terbangun ormas-ormas yang mandiri, peka terhadap permasalahan sosial di masyarakat, mampu mengaktualisasikan aspirasi masyarakat, mendukung visi misi pemerintah daerah untuk membawa kehidupan masyarakat Kabupaten Bandung yang semakin sejahtera,” harap Dadang.
Ormas Mitra Pemerintah
Selanjutnya, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Bandung Drs. Bambang Sukmawidjaya, M.Si. mengungkapkan, pembinaan organisasi kemasyarakatan tersebut dilaksanakan selaras dengan misi ke 3 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung yakni mengoptimalkan pembangunan daerah berbasis partisipasi masyarakat yang menjungjung tinggi kreativitas dalam bingkai kearifan lokal.
“Acara ini bisa dijadikan ruang partisipatif dan wahana untuk membentuk kader pemimpin yang visioner. Ormas sebagai mitra pemerintah, diharapkan bisa berpartisipasi aktif dalam pembangunan dan berkontribusi secara professional, bertanggungjawab dan konsisten,” ungkapnya.
Lebih lanjut Bambang mengatakan, peran organisasi kemasyarakatan sebagai kontrol dan sarana partisipasi masyarakat terkadang kerap ditunggangi oleh berbagai kepentingan kelompok tertentu untuk menggunakan organisasi kemasyarakatan tersebut bagi kepentingan mereka. Dia berharap hadirnya organisasi kemasyarakatan bisa menjadi kontrol dan katalisator partisipasi masyarakat, sehingga terbangun sinergitas bersama dalam mewujudkan Kabupaten Bandung yang BEDAS.
“Saya berharap acara ini, karena bisa menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dengan ormas. Apalagi bulan Oktober nanti, akan digelar pemilihan kepala desa serentak di 22 desa dari 270 desa dan 10 kelurahan yang ada di Kabupaten Bandung dan Pilkada 2024 nanti. Saya harap kita bisa saling bekerjasama menjaga kondusifitas agar pilkades berlangsung aman, damai, lancar dan sukses,” pesannya.
Selain itu lanjutnya, pada agenda tersebut juga diberikan pembekalan mengenai pemberdayaan ormas.
Menurut Bambang, idealnya pemberdayaan organisasi kemasyarakatan oleh pemerintah memiliki tujuan meningkatkan kemandirian organisasi.
“Sehingga mampu menjadi organisasi yang kuat dan mandiri. dengan kemandirian tersebut ia akan mampu menjalankan peran sesungguhnya dapat benar-benar besifat independen,” pungkas Bambang.
***