Ekonomi

Bikin Geger! Google Finance Menampilkan Kurs Dolar dan Euro Rp8.000, Kesalahan Sistem?

Bikin Geger! Google Finance Menampilkan Kurs Dolar dan Euro Rp8.000, Kesalahan Sistem?
Bikin Geger! Google Finance Menampilkan Kurs Dolar dan Euro Rp8.000, Kesalahan Sistem?/(Ilustrasi)

PenaKu.ID – Pada tanggal 1 Februari 2025 sekitar pukul 09:00 WIB, pengguna Google Finance dikejutkan oleh anomali yang menunjukkan nilai tukar Dolar AS (USD) dan Euro (EUR) terhadap Rupiah (IDR) turun drastis hingga hanya Rp8.000 per USD atau EUR.

Perubahan mendadak ini langsung menjadi perbincangan di media sosial dan komunitas keuangan.

Apakah ini merupakan kesalahan sistem atau benar-benar terjadi penguatan luar biasa pada Rupiah?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita analisis lebih dalam.

Anomali Kurs Rupiah: Kesalahan Google Finance?

Beberapa pengguna yang terkejut dengan nilai tukar yang tidak wajar ini mencoba melakukan pengecekan di berbagai platform trading mata uang lainnya, seperti Investingcom dan platform keuangan lainnya. Hasilnya? Data yang ditampilkan berbeda dengan yang ada di Google Finance.

Pada tanggal 31 Januari 2025, nilai tukar USD/IDR dan EUR/IDR masih berada di kisaran Rp16.300 hingga Rp16.700.

Tidak ada indikasi perubahan signifikan yang bisa menyebabkan Rupiah tiba-tiba menguat hingga 50% dalam semalam.

Perbedaan yang sangat mencolok ini mengindikasikan adanya kemungkinan kesalahan sistem pada Google Finance.

Selain itu, pasar forex global tutup pada akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu. Dengan demikian, tidak mungkin terjadi pergerakan besar dalam kurs mata uang pada hari libur pasar kecuali ada intervensi besar atau pengumuman luar biasa dari bank sentral.

Namun, hingga saat ini, tidak ada berita resmi mengenai kebijakan ekonomi atau moneter yang dapat menyebabkan lonjakan Rupiah secara tiba-tiba.

Potensi Penyebab Kesalahan Data di Google Finance

Mengacu pada kasus serupa di masa lalu, ada beberapa kemungkinan penyebab anomali ini:

– Kesalahan Sistem atau Bug di Google Finance

Google Finance merupakan agregator data yang mengambil informasi dari berbagai sumber.

Jika terjadi kesalahan dalam pembaruan data atau adanya bug dalam sistem, hal ini dapat menyebabkan angka yang ditampilkan menjadi tidak akurat.

– Kesalahan Input dari Penyedia Data

Google Finance mendapatkan data nilai tukar dari berbagai penyedia informasi keuangan. Jika salah satu penyedia memasukkan angka yang salah, maka Google Finance bisa menampilkan kurs yang keliru.

– Manipulasi atau Glitch pada Algoritma Penarikan Data

Dalam beberapa kasus, algoritma yang menarik data dari pasar keuangan bisa mengalami gangguan, menyebabkan tampilan angka yang tidak akurat.

– Gangguan Teknis pada Server Google

Kesalahan pada server atau sistem internal Google bisa menyebabkan tampilan data yang tidak sesuai dengan kondisi pasar sesungguhnya.

Berdasarkan analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa anomali nilai tukar di Google Finance lebih besar kemungkinannya disebabkan oleh kesalahan sistem, bukan karena penguatan drastis Rupiah.

– Tidak ada berita ekonomi signifikan yang mendukung kenaikan Rupiah hingga 50% dalam waktu singkat.

– Data dari platform keuangan lain menunjukkan kurs yang stabil, sesuai dengan kondisi pasar sebelum akhir pekan.

– Pasar forex tutup pada Sabtu dan Minggu, sehingga pergerakan drastis seperti ini sangat tidak mungkin terjadi.

Bagi pengguna yang ingin mendapatkan data keuangan yang lebih akurat, disarankan untuk selalu memeriksa kurs mata uang dari beberapa sumber terpercaya.

Seperti Bank Indonesia, Bloomberg, dan Investingcom, serta menunggu konfirmasi dari pihak resmi sebelum mengambil keputusan finansial berdasarkan informasi dari Google Finance.

Ikuti dan Update Berita dari PenaKu.ID di Google News

**

Exit mobile version