PenaKu.ID – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw) BI Banten mendorong produk kerajinan masyarakat di Banten untuk terus dikembangkan. Salah satunya dilakukan dengan meningkatkan produksi kain tenun khas Lewidamar, Kabupaten Lebak menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).
Kepala KPw BI Banten Erwin Soeriadimadja dalam program pelatihan dan pengembangan tenun ATBM khas Lewidamar di Pondok Pesantren Al Jam’iyatul Washliyah mengatakan, kegiatan ini digelar bertujuan untuk mengembangkan produk kain tenun asal Lebak.
Selama ini, kain tenun khas Lewidamar yang diproduksi Ponpes Al Jam’iyatul Washliyah memiliki produk unggulan tenun motif Baduy yang dihasilkan SDM secara profesional. Maka dari itu untuk mempertahankan produk khas daerah, tenun Baduy harus dilestarikan
Karena di Lebak punya tenun Baduy jadi untuk produk yang dihasilkan di Ponpes ini masih belum kami berikan namanya. Tentunya tenun Baduy harus kita lestarikan dan dijaga terus. Yang penting jangan mematikan produk tenun Baduy dengan tenun yang dihasilkan di Ponpes ini,” ungkap Erwin usai kegiatan penutupan pelatihan di Ponpes Al Jam’iyatul Washliyah, Kampung Margaluyu Desa Leuwidamar, Lebak, Senin (20/4/2021).
Menurut dia, kegiatan peningkatan pelatihan kompetensi perajin tenun di Lewidamar harus terus dilakukan. Hal itu selain untuk kemandirian ekonomi pesantren juga menunjang sektor pariwisata Provinsi Banten.
Ia mengungkapkan, meski ditengah pademi Covid-19 ini, tak dipungkiri banyak UMKM yang terpuruk. Oleh karena itu dengan kondisi inilah tentunya UMKM perlu didukung agar bisa kembali bergeliat.
Baca Juga:
“Salah satu yang kami lakukan saat ini memberikan pelatihan menenun di Ponpes Al Jam’iyatul Washliyah. Kami harapkan Ponpes ini bisa lebih mandiri dan berkembang pesat sehingga mampu menjadi contoh bagi UMKM lainya di Banten,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Endang Sri Hanatie Budi Karya Sumadi, Desainer Tenun Lebak, Wignyo Rahadi, Camat Leuwidamar, Edia Endi Suhendi dan jajaran Forkopimda.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Endang Sri Hanatie Budi Karya Sumadi dalam kesempatan tersebut menyatakan, pihaknya mendukung kegiatan yang dilakukan BI Banten kepada pelaku usaha kain tenun di Lebak. Upaya yang dilakukan diharapkan bisa meningkatkan pengembangan produk kain tenun dan pelaku usaha semakin mandiri.
Dengan dukungan semua pihak akan mampu membawa tenun khas Lebak lebih baik. Saya berharap, agar tenun ATBM Lebak ini bisa lebih berkembang lagi bahkan bisa meningkatkan daya saing baik nasional hingga internasional di bidang kerajinan,” kata Endang.
Sementara itu, Camat Lewidamar, Edia Endi Suhendi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak baik Bank Indonesia, Dekranas dan para tamu undangan yang telah mendukung kegiatan pengembangan produk kain tenun di Ponpes Al Jam’iyatul Washliyah.
“Kami (Al Jam’iyatul Washliyah,red) diberikan bantuan 5 alat tenun lengkap dengan mesin untuk para santri dan santriwati serta masyarakat khususnya di Lewidamar. Tentunya dengan bantuan dan support ini, akan bisa membantu masyarakat Lebak khususnya di wilayah Lewidamar untuk memiliki keahlian menenun,” ujarnya.
(ASR)