PenaKu.ID – Ratusan ribu orang ditargetkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi prioritas sasaran pengguna vaksin sinovac Covid-19.
Pasalnya, tahap pertama sasaran vaksin sinovac yang diprioritaskan pada tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 3.506 orang.
Selanjutnya, bagi pelayan publik 48.725 orang, masyarakat rentan 43.331 orang, masyarakat umum dan pelaku ekonomi 321.304 orang dan lansia 147.729 orang jumlah keseluruhan sebanyak 954.222 orang.
Hernawan Widjayanto Kepala Dinas Kesehatan KBB mengatakan, pelaksanaan vaksinasi diperkirakan dilaksanakan secara bertahap dengan prioritas utama tenaga kesehatan dan tenaga medis (Nakes).
“Dari data 954.222 itu prioritas kita Nakes dahulu, gebyar tingkat nasional pada 14 Januari. Untuk KBB rencananya tanggal 22 Januari, tapi itu masih tentatif,” katanya saat ditemui PenaKu.ID Selasa, (05/01/2021).
Informasi yang diterima dinkes, pendistribusian vaksin masih berlangsung dari Bio Farma ke Pemerintah Propinsi Jabar. Setelah itu, baru didistribusikan lagi dari pemprov ke kota/kabupaten, tidak terkecuali KBB.
Dia menjelaskan, sebelum didistribusikan baik ke rumah sakit maupun ke Puskesmas, Dinkes KBB telah menyiapkan dua gudang penyimpanan sementara.
“Satu di gudang sini (Kantor Dinkes KBB), satunya lagi di Gudang Farmasi Cikalongwetan,” jelasnya.
Sementara itu, Nanang Ismantoro Sekretaris Dinas Kesehatan KBB mengatakan, rencananya untuk penggunaan vaksin di lingkungan Pemda KBB, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna sendiri yang pertama disuntik. Kemudian pejabat-pejabat lainnya, yang memang dipandang sebagai model suntik vaksin tersebut.
“Jujur saja, masih banyak masyarakat yang meragukan penggunaan vaksin itu. Maka Pak Bupati dan pejabat lainnya, yang akan kita jadikan model bahwa vaksin ini aman. Mudah-mudahan saja, masyarakat tidak ragu lagi dengan vaksin ini,” katanya.
Dia mengungkapkan, vaksin tersebut akan disuntikkan pada seseorang selama dua kali. Namun informasi pendistribusian vaksin ke daerah, hingga kini ia belum mengetahui pasti.
“Yang jelas, secara bertahap sebanyak 70 persen penduduk kita harus menggunakan vaksin ini. Dan vaksin ini gratis bagi masyarakat,” tandasnya.
(CepDar)