PenaKu.ID – Aplikasi Lapor Kang Hengky atau layanan aspirasi dan pengaduan online, yang dikelola oleh Pemkab Bandung Barat, rupanya cukup laku diminati warga Kabupaten Bandung Barat.
Berdasarakan catatan Admin aplikasi Lapor Kang Hengky bahwa sejak diluncurkan Agustus 2021 hingga Januari 2022, ada 115 laporan masyarakat yang masuk dalam layanan virtual tersebut.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) KBB, Siti Aminah Anshoriah mengatakan, aduannya cukup bermacam-macam seperti, masalah infratruktur jalan, hingga layanan sipil yang menjadi kinerja Pemkab Bandung Barat.
“Tentang segala macam, ada soal ketidakpuasan. Bahkan, ada yang hanya memberi tahu bahwa ada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di salah satu jalan,” katanya saat dihubungi, Kamis (20/1/2022).
Ia menjelaskan, sejauh ini laporan yang masuk paling banyak ditujukan ke Dinas Sosial (Dinsos). Terutama dinas yang berhubungan langsung dengan pelayanan.
“Paling banyak itu ke dinsos, dari semua OPD, terutama paling banyak itu yang pelayanan. Termasuk Disdukcapil,” ujarnya.
Hingga saat ini, Siti menerangkan bahwa semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di KBB merespon dengan baik laporan-laporan yang masuk tersebut.
“Karena ketika masuk laporan kita langsung kirim ke dinas terkait. Kalau tiga hari belum ditanggapi oleh dinas itu, kita langsung hubungin adminnya, kita juga lapor ke Pa Bupati mana dinas yang respon dan mana yang tidak,” terangnya.
Aplikasi Lapor Kang Hengky Terintegrasi
Lebih lanjut Siti, layanan virtual tersebut terhubung langsung dengan aplikasi Kinerja Pegawai. Sehingga, kalau dinas terkait tidak respos dengan batas waktu hingga akhir bulan, maka akan ada pemotongan Tunjangan Kinerja (Tukin).
“Terus lagi aplikasi ini terhubung dengan aplikasi kinerja pegawai, kalo dinas yang engga respon dengan batas waktu sampai akhir bulan tukin akan ada pemotongan,” tuturnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan terus berupaya menyosialisasikan dan mengembangkan layanan virtual aplikasi Lapor Kang Hengky tersebut agar lebih mudah di akses masyarakat.
“Kalau sekarang memang kebanyakan melalui website, mudah-mudahan ke depan pengaduan itu bisa lewat SMS maupun Whatsapp (WA). Jadi kita nanti akan kembangkan,” pungkasnya.
**