Tutup
PenaSosial

Bagaimana Serap Informasi di Tahun Politik ? Begini Kata IJTI

×

Bagaimana Serap Informasi di Tahun Politik ? Begini Kata IJTI

Sebarkan artikel ini
Bagaimana Serap Informasi di Tahun Politik ? Begini Kata ITJI
Bagaimana Serap Informasi di Tahun Politik ? Begini Kata ITJI

PenaKu.ID – Memasuki era digital yang terus berkembang membuat informasi atau pesan atau pernyataan yang ada menyebar luas tak terkendali, penyampaian pesan yang begitu masif di media sosial sering kali tidak berdasarkan fakta.

Apalagi saat ini menjelang pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara serentak dikhawatirkan akan muncul berbagai pesan di media sosial yang dapat menimbulkan keresahan akibat berita hoax.

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Korda Kota Cimahi-Bandung Barat, Edwan hadnansyah mengatakan di tengah gempuran informasi, masyarakat dihimbau agar lebih tabayun dalam menyerap pesan, apalagi pada masa tahapan jelang pilkada serentak khususnya di jawa barat.

Pernyataan hoax dapat memecah belah persatuan, oleh karena itu, kata Edwan, kami sebagai jurnalis yang bertugas menyebarkan pesan harus menjaga kondusifitas di tahun politik ini dengan membuat berita yang sesuai fakta dan data yang ada, sehingga masyarakat pun bisa menerima pesan yang benar.

ITJI Minta Regulasi Informasi Medsos Diatur

Peran jurnalis tak hanya mengungkap fakta tapi juga membangun narasi yang tepat sehingga tidak menimbulkan konflik. Apalagi saat tengah dalam situasi politik. Untuk itu diperlukan narasi yang sejuk dan tepat.

“Jurnalisme positif dapat berperan penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih harmonis,” ungkap edwan.

Dia menjelaskan bahwa jurnalisme positif tetap harus kritis sesuai dengan amanat Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999, yang menggariskan bahwa pers memiliki empat fungsi, termasuk fungsi sebagai media pendidikan dan kritik. 

Tantangan terbesar saat ini datang dari media sosial, di mana informasi sering kali tidak terverifikasi dan dapat menimbulkan kesalahpahaman.

Bahkan, Edwan menambahkan, oleh karena itu, media massa yang terverifikasi harus tetap menjadi rujukan utama bagi masyarakat dan seharusnya regulasi di media sosial terkait informasi harus segera diatur, agar informasi yang beredar di media sosial juga harus berdasarkan fakta dan data sehingga tidak menyesatkan.

***