Tutup
PenaRagam

Sumur Bor di Kampung Ciptakarya KBB Diduga Gagal

×

Sumur Bor di Kampung Ciptakarya KBB Diduga Gagal

Sebarkan artikel ini
Sumur Bor di Kampung Ciptakarya KBB Diduga Gagal
Sumur Bor di Kampung Ciptakarya KBB Diduga Gagal

PenaKu.ID – Pembangunan air bersih milik desa atau sumur bor di Kampung Ciptakarya Rw 7 Desa Laksanamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga gagal. Pasalnya, hingga kini masyarakat setempat belum bisa merasakan manfaatnya.

Padahal, proyek Sumur Bor di Kampung Ciptakarya tersebut telah dilaksanakan dua tahun lalu dengan memakai anggaran dari dana desa yang berjumlah sebesar Rp 186 juta lebih pada tahun anggaran 2021.

Salah satu warga setempat, Engkos Teten (54) mengaku kecewa lantaran proyek Sumur Bor di Kampung Ciptakarya yang menghabiskan dana ratusan juta tersebut belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat setempat.

“Ya kecewalah, karena anggaran itukan untuk rakyat. Tapi ternyata kan Rw 7 sekarang sampe harus ngantri ini itu di pabrik (sumber air bersih,” kata Teten saat ditemui, Rabu (26/7/2023).

Ia memperkirakan, kedalaman proyek Sumur Bor di Kampung Ciptakarya tersebut belum mencapai target yang sudah ditentukan, lantaran pipa yang dipakai hanya berjumlah 18 batang dengan ukuran 6 meter per/batang.

Jika dihitung dari jumlah pipa yang dipakai, kedalaman Sumur Bor di Kampung Ciptakarya tersebut hanya berkedalaman sekitar 110 meter.

“Waktu itu semua peralatan sudah terpasang, tapi sekarang sudah dicabut semua. Menurut informasi semua alat itu di pindahkan ke Ciampel,” ucapnya.

Di tempat yang sama, seorang pria mengatakan bahwa dirinya mendapat intruksi dari pengurus setempat untuk mengangkat dan memindahkan peralatan Sumur Bor di Kampung Ciptakarya tersebut ke salah satu sumber air terdekat.

“Pak Rw dan rekan-rekannya waktu itu nyuruh untuk ngangkat dan kita kerjakan pengangkatan. Mesin dan kabel di intruksikan dipindahkan ke Ciampel, kalau pipa dengan jumlah 18 batang dibawa ke rumah pak Uca,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, salah satu tokoh masyarakat setempat, Wawan Suhara (54) meminta kejelasan segera dari pemerintah desa terkait gagalnya proyek pembangunan sumur bor tersebut.

“Karena itu kan bukan milik pribadi maen angkat sembarangan, minimal ada berita acara atau rapat pengangkatan dilakukan. Jangan pas awal saya diajak rapat, sementara pas pengangkatan alat tidak dikasih tahu,” tegasnya.

“Kedua, kenapa ada kelanjutan anggaran pipanisasi seperti di Rw 12, kan ininya (peralatannya) juga engga ada. Kenapa akan ada turun anggaran lagi?, emang belum cair. Tapi kan sudah tidak bisa dirubah,” ujarnya.

Respons Desa atas Sumur Bor di Kampung Ciptakarya

Menyikapi hal tersebut, Kepala Desa Laksanamekar, Kohar menyatakan, gagalnya proyek pembangunan air bersih tersebut akibat faktor alam. Pihaknya telah melaksanakan proyek pembangunan sumur bor tersebut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Namun, pelaksanaan proyek tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Rw 7 lantaran hanya cukup untuk dua RT saja. Sehingga, pengurus Rw berinisitif memindakannya ke sumber air terdekat untuk menutupi kekurangan air bersih di wilayahnya.

“Oleh karena itu, pada tahun 2022 pak Rw 7 mengambil inisiatif untuk memindahkan mesin ke wilayah Rw 3 Kampung Ciampel,” kata Kohar saat ditemui di Kantor Desa Laksanamekar, Kamis (27/7/2023).

“Untuk mesinnya digunakan pendorong dari saja ke Rw 7, pipanya pun aman ada disimpan di rumah pak Rt, kebetulan beliau adalah TPK kegiatan,” tambahnya.

Ia pun menyebut, mesin sumur bor telah berada di lokasi proyek selama 2 tahun. Proses pelaksanaan pengangkatan peralatan tersebut dilaksanakan beberapa bulang kebelakang atau pada tahun ini.

“Untuk pengeboran sudah sampai 125 meter dan ada laporannya, berdasarkan geolistik titik lokasi proyek itu masih aman meski ada pergeseran dengan sekitar 2 meter,” sebutnya.

**