Tutup
PenaRagam

Disperindag Jabar Terus Monitor Harga Ayam Potong

×

Disperindag Jabar Terus Monitor Harga Ayam Potong

Sebarkan artikel ini
Disperindag Jabar Terus Monitor Harga Ayam Potong
Ilustrasi (pecel)

PenaKu.ID – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat terus memantau pergerakan harga ayam potong yang meroket.

Pada saat yang sama Disperindag akan menggelar operasi pasar di sejumlah pasar di kabupaten/kota agar harga dapat dikendalikan. Harga ayam potong kini harganya Rp 45 ribu merata di 27 kabupaten/kota.

“Pemantauan ke pasar terus kita lakukan. Intervensi suplai di teman-teman hulu, DKPP, Pertanian. Kami lebih memantau, koordinasi dengan Kementerian terutama terkait ekspor, impor supaya tidak tersendat,” ujar Kepala Disperindag Jabar Noneng Komara Nengsih usai acara Jabar Punya Informasi di Gedung Sate Bandung, Rabu (5/7/2023).

Menurut Noneng, kenaikan harga ayam potong karena pipilan jagung yang jadi pakan utama ayam di Indonesia, suplainya tersendat. Negara pengekspor pipilan jagung seperti India dilanda kekeringan akibat fenomena alam el nino.

Akibat kekeringan, produktivitas pipilan jagung di India menurun dan otomatis barang langka dan harga menjadi mahal.

“Masalah utama di kenaikan pakan yang bahan dasarnya jagung. Sampai saat ini masih banyak impor. Pengekspor jagung salah satu terbesar ke kita, India dan sebagainya kena el nino,” ungkap Noneng.

Indikator Kenaikan Ayam Potong

Noneng mengungkapkan, harga ayam dan produk turunannya di dalam negeri sebetulnya sudah merangkak naik sejak Idulfitri dan terus berlangsung sampai Iduladha.

“Sebetulnya dari sebelum Idulfitri mulai meningkat, tapi berimbasnya ke telur dan ayam di kemudian hari. Sampai Iduladha tertinggi Rp 45 ribu,” kata Noneng.

Menurut Noneng, Disperindag terus berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan berharap ada intervensi harga dari Pemerintah Pusat.

“Koordinasi di Pemdaprov dengan Bapanas itu yang dilakukan terus-menerus, karena masyarakat Jawa Barat terbanyak konsumsi ayam. Koordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk intervensi supaya menjaga harga tidak terus meningkat,” ucapnya.

Guna meringankan beban masyarakat, Noneng menambahkan, Pemdaprov Jabar baru menyelesaikan subsidi saat Idulfitri menghabiskan Rp 10 miliar.

“Tahun ini sudah selesai ketika menjelang Idulfitri Rp 10 miliar dikucurkan. Tahun depan baru ada lagi anggarannya,” tutupnya.

**