PenaKu.ID – Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil menghadiri acara serah terima jabatan sekaligus pelantikan dan pengukuhan kepengurusan Jabar Bergerak Zillenial periode 2021/2022. Proses pelantikan dan pengukuhan dilakukan oleh Anggota Kehormatan Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) Emmeril Kahn Mumtadz.
Pengukuhan dan pelantikan tersebut meliputi pengurus pusat dan daerah dari Jabar Bergerak Zillenial. Untuk perwakilan daerah, ada sekitar 18 orang yang dikukuhkan dari 18 Kota/Kabupaten di Jawa Barat.
“Pertama saya mengucapkan selamat kepada kakak-kakak yang baru saja dilantik. Saya merasa bangga, kepemimpinan itu harus terus menghadirkan masa depan yang lebih baik. Regenerasi itu sangat penting,” kata Atalia dalam pelantikan dan pengukuhan kepengurusan Jabar Bergerak Zillenial di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu (19/12/2021).
Ada beberapa pesan yang disampaikan Atalia kepada JBZ. Pertama, Atalia berharap JBZ bisa terus aktif mengajak anak-anak muda Jawa Barat untuk ikut serta dalam kegiatan sosial.
Apalagi, kata Atalia, JBZ saat ini baru memiliki perwakilan di 18 Kota/Kabupaten. Sedangkan daerah di Jawa Barat ada 27 Kota/Kabupaten, yang artinya masih memiliki target 9 daerah lagi untuk dicapai.
“Jadi pekerjaan rumah (pr) buat kalian semua adalah ajak anak-anak muda seluruh Jawa Barat untuk sibuk positif,” kata Atalia.
Pesan kedua Atalia adalah JBZ harus selalu berkolaborasi. Bahkan menurutnya, semakin banyak organisasi, perusahaan maupun institusi yang diajak berkolaborasi, akan semakin baik.
“Saya juga berharap kolaborasi kita bisa lebih erat dengan berbagai pihak. Ingat kita adalah organisasi kerelawanan, kita ini tidak eksklusif, maka semua orang yang mencintai Jawa Barat, mari ajak bersama,” ucapnya.
Zillenial Harus Kompak
Kemudian Atalia juga berpesan agar JBZ memperkuat dan mempererat kekompakan internal kepengurusan. Karena dalam sebuah organisasi, banyak dinamika yang terjadi, baik saat kegiatan di lapangan maupun di dalam internal organisasi tersebut.
“Dalam perjalanannya akan banyak sekali dinamika. Tidak saja dinamika terkait dengan bagaimana menjalankan program dengan baik ke lapangan, tapi bagaimana kita menguatkan secara internal, secara organisasi, itu menjadi challenge tersendiri,” kata Atalia.
Terakhir, Atalia juga meminta agar JBZ terus menebar benih-benih kebaikan kepada masyarakat Jawa Barat yang membutuhkan. Caranya dengan melanjutkan kegiatan baik yang sudah dijalankan, dan melakukan inovasi program.
“Program yang berjalan sebelumnya sudah sangat baik sekali, ada berbagai program, dari mulai satu anak satu buku, kemudian tadi juga sudah menghadirkan lebih dari 1.000 relawan dan juga ada program yang kaitannya bagaimana kita memberikan pembelajaran kepada rumah yatim. Namanya adalah hayu diajar,” jelas Atalia.
“Ada tiga ciri bagi generasi milenial saat ini. Pertama mereka adalah konektif. Kedua adalah confident. Ketiga, kreatif,” imbuhnya.
Anggota Kehormatan JBZ Emmeril Kahn Mumtadz mengingatkan kepada seluruh anggota JBZ untuk mengedepankan visi misi organisasi. Adapun visi misi JBZ sendiri adalah untuk membentuk anak muda Jawa Barat yang Aktif, Adatif, dan Kolaboratif dalam menebar kebermanfaatan.
“Perlu diingatkan aktif, adaptif dan kolaboratif. Itu harus teman-teman camkan. Bahwa seluruh program kita harus menuju ke tiga hal tadi. Itu sebagai koridor agar bekerja sesuai arahan dari Jabar Bergerak Zillenial,” jelasnya.
**