Tutup
PenaPeristiwa

Satgas COVID-19 Cianjur Angkat Bicara Terkait Ahmad Solihin

×

Satgas COVID-19 Cianjur Angkat Bicara Terkait Ahmad Solihin

Sebarkan artikel ini
Jubir Satgas COVID-19 Cianjur Angkat Bicara Terkait Ahmad Solihin
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Cianjur dr. Yusman Faisal saat dikonfirmasi awak media

PenaKu.ID – Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas COVID-19 Cianjur Yusman Faisal buka suara terkait Ahmad Solihin (37) warga Kampung Citapen RT 02 /04 Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang menderita stroke dan tumbuh benjolan di bawah ketiaknya.

Ahmad Solihin sebelumnya diberitkan mengalami mual – mual dan muntah setelah divaksin Sinovak tahap 2 di Puskesmas Bojongpicung. Ia langsung dirawat beberapa saat di Puskesmas tersebut.

Setelah pulang kerumahnya, Ahmad mengalami gagal – gatal di sekujur tubuhnya.

Selain itu, esok harinya pihak Puskesmas Bojongpicung melaporkan lagi tentang penyakit  Ahmad, bahwa dirinya menderita kelumouhan stroke dan dirawat di RSUD Cianjur selama lima hari.

Hal itu, kata Yusman, bisa terjadi akibat divaksin namun hitungannya seribu satu. “Dari seribu orang divaksin 1 orang dipastikan menderita dampaknya, itu pun hanya berdampak  pusing, mual dan muntah saja,” terang yusman kepada awak media, Senin (23/8/21).

Ahmad Solihin Harus Diperiksa Intens

Jika terjadi stroke seperti yang terjadi kepada Ahmad, Yusman mengklaim hal ini baru menimpa Saudara Ahmad. Menyoal terjadinya benjolan kanker di tubuh Ahmad Solihin yang dikaitkan dengan dampak vaksin, Yusman mengira hak itu terlalu prematur.

“Sebab harus dilakukan penelitian terlebih dahulu kepada kedua belah pihak, yaitu penelitian pada pihak penderita sakit stroke ringan dan pada  pihak ahli medis  itu sendiri dengan teliti dan akurat,” kata dia.

Karena, lanjutnya, ahli medis sebelum melakukan vaksinasi harus melakukan terlebih dahulu penelitian secara akurat dan dialog dengan calon yang akan divaksin. Warga yang akan divaksin jangan menutup diri melainkan harus terang-terangan ketika ditanya ahli medis.

Selain itu, dr. Yusman Faisal meneruskan, kalau mengenai hasil pemeriksaan kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilamai Ahmad, itu sedang diproses yang hasilnya belum diketahui.

“Karena prosesnya cukup lama mulai dari tingkat kabupaten masuk Ke Korda Provinsi sampai ke Kornas pusat yang penelitiannya cukup akurat dan memakan waktu,” ucapnya.

Sementara itu, Camat Bojongpicung Ejen Jenal Mutakin menambahkan, memang benar adanya bahwa Ahmad Solihin pada bulan lalu dikabarkan menderita sakit setelah divaksin namun hal itu telah dilakukan upaya pengobatan secara intensif di Puskesmas Bojongpicung dan di RSUD Cianjur.

Pihaknya sempat menengok Ahmad Solihin sebanyak dua kali yang pertama ketika di Puskesmas Bojongpicung dan yang kedua kalinya ke rumah Ahmad Solihin.

“Semoga Ahmad Solihin Lekas sembuh,” harap Camat.

Camat meminta warganya jujur dan terbuka saat diperiksa ahli medis ketika akan melakukan vaksinasi.

“Andai memiliki riwayat suatu penyakit ucapkan saja dengan jujur supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan semua pihak,” tutup Camat.

(a_sam)