Tutup
PenaPolitik

Kedewasaan Masyarakat Berpolitik Ciri Harmonisasi Demokrasi

×

Kedewasaan Masyarakat Berpolitik Ciri Harmonisasi Demokrasi

Sebarkan artikel ini
H. Yayat Sudayat
H. Yayat Sudayat
H. Yayat Sudayat
H. Yayat Sudayat

Wartawan: Al Fattah

PENAKU.ID | Kab. Bandung — Memberikan keleluasaan kepada masyarakat untuk menentukan sikap dalam memilih, merupakan salah satu ciri harmonisasi demokrasi. Dengan demikian, dikatakan anggota DPRD Kab. Bandung dari Fraksi Demokrat, H. Yayat Sudayat, kedewasaan masyarakat dalam berpolitik akan lebih kentara, karena telah menentukan pilihannya tanpa terbebani apapun.

Kalah dan menang dalam politik atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), lanjutnya, itu sebuah konsekuensi dalam setiap pesta demokrasi. Bagi pemenang bisa jadi merupakan kebanggaan tersendiri, sementara yang kalah harus legowo untuk mengakuinya.

“Namun cara menang dan kalahnya pasangan calon itu, harus jelas dan transparan,” katanya via seluler, Rabu (14/10/2020).

Yayat mengakui, kedewasaan berpolitik itu tidak harus dengan intervensi, atau prilaku lainnya yang bisa mengotori demokrasi. Biarlah masyarakat memilih atas dasar hati sanubarinya. Jangan dipaksa atau memaksakan untuk diarahkan karena adanya hutang budi.

Demikian juga dengan Pengamat Politik, H. Yuyun Saepudin, menuturkan, pesta demokrasi itu milik masyarakat dalam menentukan pilihannnya memilih calon pemimpin yang dianggapnya layak dan pantas. Jadi jangan mrmanfaatkan situasi pandemi covid 19, untuk kepentingan pribadinya.

“Kalau memang mau membantu masyarakat, bantulah karena Alloh bukan karena pemenuhan ambisi,” ujar Yuyun.

Sebab kalau hal itu terus terjadi, tambah dia, maka kedewasaan masyarakat terhadap politik tidak akan terimplementasikan secara tepat dan benar. Maka biarkan masyarakat menjadi penentu untuk memberikan haknya kepada calon pemimpin yang dianggapnya sangat layak dan pantas.