PenaKu.ID – Pada masa kehamilan, banyak ibu merasa tidak nyaman dengan perubahan bau tubuh dan memerlukan parfum untuk mengatasi masalah ini.
Namun, pertanyaan “bolehkah ibu hamil pakai parfum?” sering mengemuka karena kekhawatiran efek bahan kimia pada kesehatan ibu dan janin.
Memahami komposisi parfum dan memilih produk yang tepat menjadi kunci agar parfum tetap aman digunakan selama kehamilan.
Dampak Ibu Hamil Menggunakan Parfum
Parfum umumnya mengandung alkohol, pengawet (seperti paraben), dan senyawa sintetik (phthalates) yang dapat memicu alergi atau gangguan hormonal.
Paraben: Diduga mengganggu hormon estrogen, sehingga sebaiknya dihindari konsentrasi tinggi.
Phthalates: Dicurigai dapat melewati plasenta dan berpotensi memengaruhi perkembangan janin.
Alergen: Beberapa aroma sintetik memicu reaksi kulit sensitif atau batuk pada ibu hamil.
Meski risiko akumulasi bahan kimia umumnya rendah bila dipakai sedikit-sedikit, ibu hamil tetap disarankan memilih produk dengan label “fragrance-free” atau “hypoallergenic” untuk meminimalkan potensi efek samping.
Tips untuk Ibu Hamil Menggunakan Parfum
Pilih Parfum Berbahan Dasar Alami
Parfum yang menggunakan ekstrak tumbuhan (seperti lavender, chamomile) biasanya lebih lembut dan minim bahan kimia berisiko.
Perhatikan Label “Clean Beauty”
Cari produk yang bebas paraben, sulfate, dan phthalates. Sertifikat organik atau eco-label bisa menjadi acuan.
Gunakan Sparingly (Hemat)
Oleskan parfum hanya pada titik nadi (pergelangan tangan, leher), bukan menyemprot seluruh pakaian. Ini mengurangi paparan langsung.
Uji Alergi Terlebih Dahulu
Sebelum penggunaan rutin, uji sedikit pada kulit lengan untuk memastikan tidak ada reaksi negatif.
Dengan langkah-langkah ini, ibu hamil bisa merasa segar dan percaya diri tanpa mengorbankan kesehatan diri maupun janin.**
