Tutup
Pemerintahan

PJ Gubernur Jabar Tinjau Bencana Alam di Kabupaten Sukabumi

×

PJ Gubernur Jabar Tinjau Bencana Alam di Kabupaten Sukabumi

Sebarkan artikel ini
PJ Gubernur Jabar Tinjau Bencana Alam di Kabupaten Sukabumi
PJ Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin Saat Meninjau ke Lokasi Bencana Alam di Kampung CCihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Kamis (05/12/2024).

PenaKu.ID – Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin beserta Kapolda Jabar, Danrem, BNPB dan unsur lainnya meninjau lokasi bencana alam pergerakan tanah yang menimpa Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (05/12/2024).

Dari informasi yang dihimpun di lapangan, PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin tiba di lokasi sekira pukul 08.55 WIB.

Seusai meninjau rumah warga yang terdampak bencana alam retakan tanah. Bey bersama rombongan di dampingi Bupati Sukabumi, Kapolres Sukabumi Kota, dan Kapolres Sukabumi, melanjutkan kunjungan ke posko bencana alam, dapur umum, gudang logistik, dan berbincang dengan penyintas bencana di tenda darurat yang terletak di Kalaman Kantor Desa Sukamaju.

“Kami baru saja meninjau Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar. Fokus utama kami saat ini adalah evakuasi warga dan penanganan transportasi yang terputus akibat longsor,” kata Bey Machmudin kepada awak media.

Bencana Alam Merusak Jalan dan Jembatan

Lanjut dia, ada beberapa jalan dan jembatan yang hancur, dan perbaikan ditargetkan memerlukan waktu sekitar satu setengah bulan. Di lokasi bencana alam, ada enam titik jalan milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang putus.

“Ya, untuk daerah yang terisolasi, distribusi logistik bisa dilakukan menggunakan kapal jika jalur darat terputus. Posko utamanya berada di Pelabuhanratu, sebagai pusat koordinasi bantuan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa bantuan dapat terdistribusi dengan baik, sebagaimana yang disampaikan oleh Deputi BNPB,” ungkapnya.

Meskipun begitu, sambung dia, ia menekankan pentingnya keselamatan warga. Untuk itu, pihaknya meminta PVMBG untuk menganalisis apakah lokasi ini masih layak dihuni. Jika tidak, ia akan mempertimbangkan opsi relokasi.

“Bantuan untuk rumah yang rusak berat sebesar Rp 60 juta, rusak sedang Rp 30 juta, dan rusak ringan Rp 15 juta, dengan syarat melalui assessment lebih lanjut,” ucapnya.

Walaupun puncak musim hujan telah diprediksi, Bey mengungkapkan bahwa intensitas hujan kali ini lebih tinggi dari yang biasanya terjadi.

“Puncaknya diperkirakan akan terjadi pada Januari 2025, jadi kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada terhadap curah hujan yang tinggi,” bebernya.

Jumlah Korban Bencana Alam

Terkait jumlah korban, Bey mengakui ada keterlambatan dalam pengumpulan data akibat terputusnya jaringan komunikasi dan listrik. Sekitar 150.000 pelanggan terdampak pemadaman listrik, dengan 60.000 di antaranya sudah teraliri kembali.

“Adapun data korban juga mengalami keterlambatan, namun kami terus memutakhirkan informasi melalui posko utama di Pelabuhanratu. Hingga kini, kami mencatat tiga korban meninggal dunia akibat longsor, dan empat orang lainnya masih dalam pencarian,” jelasnya.

Selain itu, sambung Bey, pemulihan pasokan listrik. Tim PLN yang terdiri dari 300 orang bekerja 24 jam untuk memperbaiki kerusakan, meskipun keselamatan petugas tetap menjadi prioritas utama. Jika cuaca mendukung, mereka akan terus bekerja, namun jika hujan, mereka akan berhenti demi keselamatan.

“Saya mengingatkan pentingnya kerja sama antara TNI, Polri, kepala desa, dan warga setempat. Dalam menghadapi situasi seperti ini, kita harus saling percaya dan tidak mudah curiga. Jangan sampai ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan dari bencana ini,” paparnya.

Pj Gubernur Jabar juga mengimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi.

“Bencana pergerakan tanah ini adalah fenomena alam, dan kita semua harus lebih berhati-hati dan waspada,” pungkasnya.

***