Tutup
PenaPemerintahan

Kadis SDA Provinsi Jabar Dikky Achmad Sidik Bakal Keruk Sungai Guna Atasi Banjir di Sukabumi

×

Kadis SDA Provinsi Jabar Dikky Achmad Sidik Bakal Keruk Sungai Guna Atasi Banjir di Sukabumi

Sebarkan artikel ini
Kadis SDA Provinsi Jabar Dikky Achmad Sidik Bakal Keruk Sungai Guna Atasi Banjir di Sukabumi
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik Saat di Wawancara Awak Media di Lokasi Bencana Alam Pergerakan Tanah di Kampung Cihonje Desa Sukamaju Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, Kamis (05/12/2024).

PenaKu.ID – Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jawa Barat, Dikky Achmad Sidik, akhirnya buka suara terkait bencana alam banjir yang mengepung Kabupaten Sukabumi akibat luapan air dari sejumlah sungai hingga merendam puluhan kecamatan di Kabupaten Sukabumi.

Hal tersebut disampaikan Dikky Achmad Sidik saat mendampingi Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin melakukan peninjaun ke lokasi bencana retakan tanah di Kampung Cihonje, Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (05/12/2024).

Dikky Achmad Sidik Sebut Cuaca Ekstrem Luar Biasa

Dikky Achmad Sidik menyebut bahwa bencana banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi kali ini, tergolong luar biasa.

Bahkan, ia menilai curah hujan yang tercatat di wilayah Sukabumi, terutama pada Selasa (03/12/24) dan Rabu (04/12/24), menunjukkan angka yang sangat ekstrem.

“Ya pada Selasa malam, data yang kami rekap pada Rabu pagi menunjukkan ada beberapa pos curah hujan yang angkanya sangat tinggi, ada yang mencapai 200 mm. hingga 261 mm per hari. BMKG sendiri menyatakan bahwa curah hujan lebih dari 150 mm per hari dan itu sudah dianggap ekstrem,” cetus Dikky saat di wawancara PenaKu.ID.

Selain itu juga Diikky menyatakan bahwa besaran curah hujan per hari sangat tinggi, faktor intensitas curah hujan per jam juga perlu diperhatikan.

“Namun, secara umum, dua hari terakhir ini curah hujannya memang sangat luar biasa,” bebernya.

Meskipun demikian, lanjut dia, bencana alam banjir yang terjadi disebabkan oleh pengelolaan sungai yang tidak mampu menampung debit air yang sangat besar. Kapasitas sungainya sudah terlewati, bahkan setelah dicek, beberapa titik di peta sebaran hujan periode berulang 50 tahunan menunjukkan bahwa debit air yang terjadi hampir mencapai angka 50 tahunan.

“Sementara, kapasitas sungai kita masih terbatas, bahkan ada beberapa yang kapasitasnya kurang dari 10 tahun. Akibatnya, debit air melebihi kapasitas dan meluap, merendam pesawahan dan pemukiman di sekitar sungai,” jelasnya.

Apa yang Akan Dilakukan Dikky Achmad Sidik

Dalam menghadapi kondisi ini, Dikky Achmad Sidik menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melakukan langkah-langkah penanganan.

“Kami akan melakukan assessment cepat, memeriksa kondisi tanggul-tanggul dan memastikan mana yang perlu segera diperbaiki,” ucapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku akan melakukan pengerukan untuk menambah kapasitas sungai, namun saat ini, karena terbatasnya alat berat dan akses, maka Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, baru bisa melaksanakan pengerukan di satu lokasi, yaitu di Sungai Cipalabuhan, Kecamatan Pelabuhanratu.

“Ya, untuk sungai lainnya, seperti Sungai Ciletuh, pihaknya akan melakukan pengerukan, namun masih menunggu aksesibilitas yang terbatas. Sedangkan untuk sungai lainnya seperti Ciletuh, pengerukan tetap akan dilakukan. Namun, pihaknya harus menunggu akses jalan yang memungkinkan untuk membawa alat berat ke sana,” pungkasnya.

***