PenaPendidikan

Aa Abdul Rozak Juara 1 LKS Mechanical Engineering CAD

Aa Abdul Rozak Juara 1 LKS Mechanical Engineering CAD
Siswa SMK Marhas Margahayu, Aa Abdul Rozak berhasil menjadi juara 1 LKS Bidang Mechanical Engineering CAD Tingkat Provinsi Jawa Barat 2022.

PenaKu.ID —— Siswa SMK Marhas Margahayu, Aa Abdul Rozak berhasil menjadi juara 1 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Bidang Mechanical Engineering CAD tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) tahun 2022. Ia akan mewakili Jabar di LKS tingkat nasional pada Oktober 2022.

Pada lomba tersebut, Aa menyelesaikan dua project, yakni membuat mechanum wheel dan shaper tool head.

Aa, sapaan akrab Aa Abdul Rozak pun tak bisa menutupi rasa bahagianya.

“Saya bangga sekali sama ngerasa enggak percaya. Soalnya, prediksi saya pasti susah (jadi juara).

Tapi karena sering latihan, jadi terbiasa dan bisa,” tutur siswa kelas XII kompetensi keahlian pemesinan ini.

Bukan hanya Aa, orang tuanya pun sempat tak percaya jika anak bungsunya berhasil meraih prestasi. “Orang di rumah juga kaget.

Soalnya, di rumah mah saya resep hereuy dan mageran,” aku putra Dadan Rohman dan Rodiah ini.

Prestasi tersebut tak lepas dari peran Ridwan Maulana sebagai guru dan pembinanya. Bagi siswa penyuka truk ini, Pak Ridwan adalah guru yang menginspirasinya.

Berusaha Jadi Juara 1

Siswa kelahiran Bandung, 6 Januari 2005 ini pun berusaha maksimal untuk meraih juara di tingkat nasional.

Sedangkan Ridwan menilai, kelebihan yang dimiliki Aa adalah pada teknik penggambaran.

“Saya menilai, semua anak yang bersekolah di SMA Marhas merasakan hal dan materi yang sama.

Kemudian, setelah itu muncul keunggulan. Misalnya, anak ini unggul di sisi mekanik, pengelasan dan kebetulan Aa ini unggul di sisi gambar (mechanical engineering),” tuturnya.

Adapun persiapan menuju nasional, Ridwan akan fokus melatih kecepatan Aa menyelesaikan project. “Saya melatih Aa bahwa kita harus dapat menyelesaikan secara cepat dan tepat.

Jika durasi lomba selama 3 jam, kita harus bisa menyelesaikan lomba selama 1,5 jam. Karena, ketika lomba itu banyak faktor yang tidak terlihat. Misalnya mati listrik, komputer error atau faktor penghambat lainnya yang tidak terduga dan hal ini dapat membuat down mental peserta,” ungkapnya.

Selain materi, persiapan teknis pun penting dipersiapkan. Sebab, perlombaan masih secara daring.

“Bukan hanya dari sisi peserta, tapi juga dari sisi lembaga. Persiapan meliputi persiapan tim IT, media sosial, kamera, dan lainnya. Berbeda dengan lomba offline, yaitu panitia yang akan menyiapkan alat-alatnya,” ujarnya.

Bagi Ridwan, kompetensi sangat penting untuk mengukur hasil pembelajaran.

“Jadi, penting untuk mengukur rasa percaya diri siswa. Biasanya, dimana ada persaingan, di sana akan ada peningkatan kompetensi.

Kalau tidak ada persaingan, orang-orang akan merasa stagnan dan lupa bahwa orang lain sudah lebih maju, Juga akan ada ketertinggalan bila kita tetap berada di zona aman,” pungkasnya.

**Dws

Exit mobile version