PenaKu.ID – Rumah panggung Mak Aah (77), di Kampung Astakrama No 06, RT 02/RW 13, Desa Cikoneng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat menjadi tempat persinggahan Bupati Bandung Dadang Supriatna bersama istrinya, Emma Dety Supriatna saat melaksanakan Program Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) atau Saba desa ke-8, Rabu (25/5/22) di Kecamatan Pasirjambu.
Rumah panggung Mak Aah yang menjadi tempat menginap Bupati Bandung tersebut diperkirakan dibangun pada tahun 1982-an dan hanya dihiasi dengan dinding bilik rumah yang sudah lusuh, serta empat lembar kaca di bagian depan rumahnya untuk menjadi sumber penerangan rumah di siang hari. Sedangkan pintunya terbuat dari triplek, dengan satu kamar tidur yang biasa digunakan Mak Aah yang sudah ditinggalkan suaminya meninggal dunia itu, tak punya anak dan hidup bersama kerabatnya.
Untuk kehidupan sehari-harinya, Mak Aah membuka usaha warung kecil-kecilan untuk jajanan anak-anak sekolah. Kebetulan, di depan rumahnya ada SDN Astakrama. Untuk membantu usaha berdagang warungan Mak Aah, Bupati Dadang Supriatna memberikan kadeudeuh (bantuan) berupa uang tunai untuk tambahan modal usaha warungnya.
Sebelum memberikan kadeudeuh untuk modal usaha warungan, Bupati Bandung didampingi Camat Pasirjambu Dudung dan Kepala Desa Cikoneng Ihsan NS. meminta izin kepada pemilik rumah Aah untkuk bermalam dirumah tersebut.
“Abdi bade ngiring mondok. Wios?” kata Bupati Bandung kepada Mak Aah.
Mak Aah pun dengan spontan langsung menjawab, “Mangga ari kersamah di saung butut”.
Saat tiba di rumah singgah itu, Dadang Supriatna bersama istri bertemu dengan warganya yang hidup sederhana itu dengan tujuan untuk bersilaturahmi dengan masyarakat sekitar sambil melihat langsung kehidupan mereka sehari-hari.
Rumah Mak Aah Bakal Direnov
Kepada Aah, Bupati Bandung menyebutkan bahwa rumah yang telah disinggahinya ini akan dilakukan bedah rumah. Bupati pun sempat bertanya KTP milik Aah. Ia pun sudah memiliki kartu BPJS Kesehatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati pun meminta kepada jajaran kepala perangkat daerah yang mendampingi nya untuk melihat kehidupan sehari-hari Aah. Karena Dadang Supriatna merasa sangat bangga dan takjub mendengar pengakuan Aah, dengan usianya yang sudah 77 tahun masih mampu berjualan dan pulang pergi ke Pasar Ciwidey untuk berbelanja barang untuk dijual kembali di warungnya.
Dalam diskusinya dengan Bupati Bandung, Aah mengatakan bahwa ia membuka usaha warung ini untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, walaupun sewaktu-waktu kedua kakinya merasakan sakit.
“Sampean (kaki) hampir atos dua tahun sakit. Maklum, usia Mak atos kolot,” akunya.
Aah menyebutkan, untuk modal usaha berdagang warungan selama seminggu sebesar Rp500.000,-
“Kanggo belanja keringan,” terang Mak Aah, setelah ditanya Bupati Bandung.
**