PenaKu.ID – Sejumlah warga Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menemukan ratusan koin kuno terpendam dalam sumber mata air panas.
Ketua Pokdarwis Desa Cimanggu, Rosita Lesmana mengatakan, pihaknya tak sengaja menemukan ratusan koin kuno tersebut saat pemugaran sumber mata air panas.
“Saya tidak sengaja bersama anak-anak membuka sumber mata air panas. Tiba-tiba menemukan koin kuno itu,” ungkap Rosita di Ngamprah, Selasa (3/8/21).
Ia mengungkapkan, selama seminggu dirinya berserta beberapa menemukan ratusan koin kuno yang terpendam tanah di sekitaran sumber mata air panas.
“Kalau saya pribadi menemukan koin sekitar 80 keping, karena sisanya ada di anak-anak. Malahan barusan ketambah lagi mungkin ratusan koin mah ada,” ungkapnya.
Jejak Ratusan Koin Kuno
Ia menyebut bahwa pihaknya tak tahu pasti sumber mata air panas itu berasal. Namun, seingat Rosita bahwa tempat tersebut dulunya sempat menjadi wisata spiritual di Bandung Barat yang banyak dikunjungi pengunjung.
“Dulu mah banyak pengunjung yang datang ke sini sengaja mandi tengah malah, kalau istilah sundanya “Ngabungbang”. Karena mungkin kuat sejarahnya,” sebut Rosita.
Sayangnya, sumber mata air panas tersebut telah lama tertutup tanah akibat longsor yang mengakibatkan tidak mengalir lagi.
Oleh karena itu, dirinya sangat mengharapkan agar tempat tersebut menjadi salah satu destinasi wisata atau rekreasi di Desa Cimanggu.
“Saya ingin tempat ini menjadi wisata, untuk membantu membangkitkan ekonomi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Heri Partomo mengatakan, pihaknya mencoba mendorong Karta Desa Cimanggu untuk penataan sumber mata air panas tersebut agar menjadi salah satu wisatadi KBB.
“Dengan potensi yang ada ini, kita melihat peluang memberdayakan masyarakat setempat lantaran lokasinya tidak jauh dari kantor Pemda KBB,” kata Heri.
Menurutnya, sebenarnya Bandung Barat memiliki potensi wisata air panas yang tak kalah dengan Kabupaten/Kota lainnya. Namun, perlu adanya penataan yang baik.
“kenapa tidak itu menjadi salah satu nilai jual? Bahwa potensi air panas yang ada di KBB kalau ditata dengan baik kemungkinan bisa mengalahkan wisata air panas yang ada di Ciwidey, bahkan di Ciater,” ujarnya.
Ternyata saat penataan oleh Karta Desa Cimanggu, kata Heri, mereka menemukan ratusan koin kuno.
“Dari koin kuno itu, kita coba komunikasikan dengan Bidang Kebudayaan untuk pengembangan potensi pariwisata, khususnya untuk benda cagar budaya atau benda yang memiliki nilai sejarah tinggi dan juga untuk penelitian,” jelas Heri.
Sedangkan, terkait pengembangan potensi wisata. Pihaknya terus melakukan pembinaan serta mendorong Karta Desa setempat untuk membentuk Pokdarwis yang sat ini telah terbentuk.
Kemudian, pihaknya terus melakukan monitoring untuk penataan selanjutnya. Karena ia menilai, sumber mata air panas tersebut merupakan salah satu modal dasar.
“Karena sumber mata air itu berlokasi di tanah carik desa. Kalau tanah carik desa itu tidak akan terlalu sulit melakukan penataannya, bisa dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat setempat sehingga bisa menghidupkan perekonomian warga untuk ke depannya,” katanya.
Untuk koin kuno, pihaknya berkordinasi lebih lanjut dengan pakar sejarah dari nilai koin itu sendiri.
“Jadi untuk sementara kita sampaikan kepada yang menemukan agar pegang koin tersebut untuk tidak melakukan hal diluar ketentuan. Seperti, menjual dengan bebas karena kita tidak berharap dengan adanya temuan koin ini nantinya banyak orang yang berburu koin,” pungkasnya.
(CDR)