PenaKu.ID – Vaksinasi COVID-19 pesantren di Jawa Barat mulai digelar Pemerintah Daerah Provisi Jabar ke beberapa pondok pesantren yang berada di Priangan Jawa Barat. Seperti Tasikmalya, Garut dan Ciamis.
Menurut Pak Uu– sapaan Uu Ruzhanul– warga Jabar pada umumnya cukup antusias terhadap kegiatan vaksinasi massal setiap kali diadakan di sejumlah kota/kabupaten. Ia pun mengapresiasi kesadaran warga Jabar atas pentingnya vaksinasi dalam upaya meminimalkan dampak dari paparan COVID -19.
Pun kali ini, santri di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya jadi sasaran vaksinasi dan terpantau antusias. Dengan begitu, para santri telah turut serta dalam upaya penanggulangan COVID -19 di Jabar.
“Memang vaksin di Jabar dianggap lebih rendah dibandingkan provinsi lain. Tetapi jumlah penduduk Jabar hampir 50 juta penduduk. Kalau dilihat dari jumlah kita lebih banyak (yang divaksin), tapi kan provinsi lain ada yang di bawah 10 juta,” ujar Pak Uu bersama Kapolda Jabar Irjen Polisi Ahmad Dofiri saat meninjau kegiatan serbuan vaksinasi massal di Ponpes Miftahul Huda Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, Senin (26/7/2021).
Menurut Uu, dengan dibantu TNI/Polri diharapkan dapat mengakselerasi target 80 persen warga Jabar divaksinasi. Ini penting agar kekebalan kelompok atau herd immunity segera tercapai.
Geber Vaksinasi COVID-19 Pesantren
“Kemudian persentase vaksin dikalikan jumlah penduduk, ya iya kita termasuk rendah. Tapi sekalipun begitu, itu dijadikan motivasi untuk lebih cepat lagi (mengejar target),” ucap Pak Uu.
“Dan sekarang vaksin di Jabar ngabret karena dibantu Kepolisian/ TNI serta pihak lainnya. Termasuk kata Pak Kapolri, nakes yang ada di wilayah Jakarta kalau sudah selesai akan digeser untuk membantu di wilayah Jawa Barat,” tambahnya.
Dari pemerintah Pusat, lanjut Pak Uu, telah diterima sekira 10 juta dosis vaksin. Itupun sudah didistribusikan sebanyak 90 persen ke kota/ Kabupaten.
Pun selain dengan upaya vaksinasi, PPKM saat ini menurut Pak Uu, sudah cukup terasa dampaknya pada penurunan penularan COVID-19. Untuk bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit di Jabar sendiri, saat ini sudah di angka 75 persen.
“BOR turun sampai 75 persen, ada penurunan signifikan dari adanya PPKM. Sekalipun ada yang tidak sepakat dengan PPKM. Kami menyadari memang ada dampak ekonomi bagi pekerja dan juga PKL, supir angkot dan lainnya. Tapi ada juga bantuan sosial. Termasuk saya juga sudah tiga hari menyampaikan bantuan sosial. Pak Gubernur sama, pemerintah pusat juga sama, pemerinrah sudah bijaksana,” kata Pak Uu.
Pengurus Yayasan Ponpes Miftahul Huda H Arief Maoshul Affandy mengaku menyebut vaksinasi terhadap para santri bisa mencegah terjadinya penularan COVID-19 di lingkungan pesantren.
Pada hari ini ditargetkan ada 500 santri yang divaksin. Jumlah tersebut tentu masih sedikit bila jumlah santri di Ponpes Miftahul Huda mencapai sekira 5.000 santri. “Nanti sisanya akan menyusul,” katanya.
Menurutnya, para santri antusias untuk menjalani vaksinasi. Sebelumnya para pengurus pesantren juga sempat memberikan pemahaman bahwa vaksinasi adalah bagian dari upaya menyempurnakan syariat dan memaksimalkan ikhtiar dalam meminimalisasi penularan COVID-19.
“Vaksinasi juga merupakan salah satu cara menjaga diri dan guru para santri tetap sehat. Alhamdulillah antusias, terutama yang kecil-kecil. Ada memang satu dua yang takut disuntik, tapi kita beri pengertian,” katanya.
Sementara Kapolda Jabar Irjen Pol Ahmad Dofiri menyebut Polda Jabar telah mendapat banyak permintaan dari pesantren untuk melakukan vaksinasi para santri.
“Saya kira antusiasme masyarakat untuk vaksinasi sangat luar biasa,” Kata Dia, di Manonjaya.
Dofiri menyebutkan, Polda Jabar menyediakan vaksin untuk 3.600 orang, yang dibagi ke beberapa pesantren. Saat ini vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya digelar tiga pesantren.
Adapun vaksinasi di lingkungan pesantren juga akan dilakukan di Ciamis. Sebelumnya, vaksinasi yang menyasar komunitas pesantren juga telah dilakukan di Kabupaten Garut. “Mudah-mudahan ini bisa membantu percepatan vaksinasi di Jabar,” katanya.
Adapun pondok pesantren dipilih menjadi salah satu sasaran pelaksanaan vaksinasi karena para santri tinggal dalam satu komunitas. Seandainya ada penularan, itu akan terjadi cepat. Maka dari itu pesantren penting untuk jadi sasaran vaksinasi.
(Dws)